Salin Artikel

80 Warga Gerendeng Kota Tangerang Positif Covid-19, Kelurahan Terus Lakukan Tracing

Pihak kelurahan melanjutkan tracing lantaran ditemukannya 80 warga di RW 011 Gerendeng yang terpapar Covid-19.

Sebanyak 30 warga diketahui positif Covid-19 pada Senin (7/6/2021).

Kemudian, sebanyak 50 warga lainnya terkonfirmasi positif pada Rabu (9/6/2021).

"Untuk selanjutnya, kami fokus tracing di dekat orang yang terpapar. Kalau memang ada yang kelewat, enggak di-tracing, datang langsung saja ke puskesmas," papar Lurah Gerendeng Nasron A Mufti melalui sambungan telepon, Rabu malam.

Dia menyatakan, kemarin, jajarannya melakukan tes Covid-19 kepada sekitar 250 warga di RW 011.

Alat tes antigen yang disiapkan, lanjut Nasron, ada sekitar 300 buah.

Dia mengungkapkan, tracing dilakukan kepada warga yang berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Tidak semua warga akan kami tracing, karena kalau semua kan pasti banyak. Jadi memang yang kontak erat. Dari keluarga atau tetangga," kata dia.

Nasron menambahkan, jajarannya tidak menyiapkan dapur umum di RW 011 Gerendeng meski lingkungan itu ditutup sementara atau menerapkan lockdown.

Dia berujar, masyarakat bakal memberikan bantuan makanan dan logistik kepada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan isolasi mandiri.

"Kami enggak buat dapur umum untuk kebutuhan masyarakat. Kami secara swadaya dari masyarakat," tambahnya.

Camat Karawaci Wawan Fauzi sebelumnya menyatakan, total terdapat 80 warga RW 011 Gerendeng yang terpapar Covid-19.

"Untuk hari ini, yang diangkut terakhir tadi ada 20 orang. (Sebanyak) 12 orang pria dan delapan wanita," papar dia saat dikonfirmasi, Rabu.

"Pagi yang diangkut positif Covid-19 ada 30. Jadi total hari ini 50 (warga)," sambung Wawan.

Kata dia, jumlah warga yang terpapar Covid-19 dimungkinkan bakal terus bertambah.

Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dan pihak Kecamatan Karawaci terus melakukan skrining tes Covid-19 dengan tes cepat antigen di RW itu.

"Tiap hari tracing dan tracing terus di sini. Kami lacak di mana pasien Covid-19 di wilayah sini," kata Wawan.

Awal mula klaster Gerendeng

Kata Nasron, ada satu keluarga yang memilih untuk Lebaran di kediamannya.

Namun, usai posko penyekatan pemudik yang didirikan kepolisian sudah berakhir, satu keluarga itu langsung mudik.

Mereka tak memberitahu perangkat RT/RW setempat saat mereka mudik.

"Pas datang kembali, mereka sakit biasa," ungkap Nasron.

Meski mereka sakit, masing-masing anggota keluarganya tetap berinteraksi dengan warga sekitar.

Seiring berjalannya hari, kondisi kesehatan satu keluarga itu memburuk. Baru setelah itu, mereka melapor ke perangkat RT/RW.

Saat mereka menjalani tes antigen, hasilnya reaktif Covid-19.

"Faktor pertemanan anak-anak juga ada. Saling nular pas mereka main," sebutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/07484311/80-warga-gerendeng-kota-tangerang-positif-covid-19-kelurahan-terus

Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke