Salin Artikel

Nama Anaknya Menghilang dan Digantikan Orang Lain di PPDB Jakarta Jalur Prestasi, Orangtua Ini Kecewa

JAKARTA, KOMPAS.com - Risna Hudaya mengaku kecewa dengan nasib anaknya yang tergeser dari sekolah impian pascapenutupan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 jalur prestasi.

Sebagaimana diketahui, pendaftaran PPDB jalur prestasi resmi ditutup pada 11 Juni 2021 pukul 18.00 WIB. Sedangkan hasil PPDB jalur prestasi diumumkan pukul 21.00 WIB.

Risna menceritakan, ia sempat merasa lega lantaran nama anaknya masih terpampang di nomor urut 36 dari total kuota 39 calon siswa hingga pendaftaran PPDB ditutup.

"Pukul 18.09 kami masih melihat di layar monitor nama anak saya ada di urutan 36 dari kuota 39 siswa yang mengikuti jalur prestasi akademik," ungkap Risna saat dihubungi, Sabtu (12/6/2021).

Permasalahan pun muncul ketika Risna kembali mengecek sekolah pilihan anaknya pada pukul 21.30 WIB.

Sempat lega karena merasa sudah di posisi aman, Risna tiba-tiba harus menelan pil pahit begitu mengetahui nama anaknya sudah tidak ada dalam daftar 39 calon siswa dan tergantikan oleh orang lain.

"Jadi termasuk anak saya, ada lima orang dari nomor urut 35-39 yang sudah diganti dengan nama lain," kata dia.

Menyikapi hal tersebut, Risna mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, tetapi belum mendapatkan respons.

Bagi Risna, PPDB jalur prestasi hampir menjadi satu-satunya jalan bagi anaknya untuk mendapatkan SMP negeri. Meski ingin mencoba jalur zonasi, ia mengaku pesimistis untuk bisa lolos di jalur tersebut.

"Sayangnya, sekolahan jauh semua dari rumah. Paling ada itu SMP 97 Jakarta, tapi jauh dan beda kecamatan. Selain itu anak saya tidak cukup umurnya," kata Risna.

Risna mempertanyakan mengapa nama anaknya bisa mendadak hilang dari sekolah pilihan, hanya beberapa jam jelang pengumuman hasil akhir seleksi.

Selain itu, Risna juga mempertanyakan mengapa waktu pendaftaran kerap diundur, sehingga menunjukkan kurangnya profesionalitas panitia dalam menjalankan PPDB 2021.

Adapun, pendaftaran PPDB dijadwalkan ditutup pada 10 Juni 2021. Masa pendaftaran kemudian diperpanjang menjadi 11 Juni 2021 pukul 14.00 WIB. Namun, beberapa jam sebelum penutupan, panitia mengumumkan kembali memperpanjang pendaftaran hingga pukul 18.00 WIB dan pengumuman pada 21.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/12/19131691/nama-anaknya-menghilang-dan-digantikan-orang-lain-di-ppdb-jakarta-jalur

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke