Saat ini, setidaknya 5.028 dari total 5.994 tempat tidur di rumah sakit tersebut sudah terisi. Artinya, 83,9 persen kapasitas rumah sakit sudah terpakai.
Padahal, pada Selasa (8/6/2021) lalu, baru 49,5 persen kapasitas RS Wisma Atlet yang terpakai.
Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang tinggi ini menjadi alarm bagi Jakarta untuk segera menekan penularan Covid-19 secara maksimal.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) sendiri menetapkan batas aman BOR di angka 60 persen.
"Jakarta memasuki fase yang amat genting. Bila tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (13/4/2021).
Lonjakan kasus
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa kasus aktif di DKI Jakarta meningkat 50 persen dalam waktu sepekan.
Pada hari Minggu (6/6/2021) lalu, Jakarta mencatatkan 11.500 kasus aktif. Dalam seminggu, kasus aktif melonjak tajam hingga menyentuh angka 17.400.
Dalam lima hari terakhir, penambahan kasus harian bahkan melebihi angka 2.000 kasus per hari dan trennya selalu meningkat. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Sebelumnya, pada Rabu dan Selasa, penularan harian ada di angka 1.371 dan 755 kasus.
Langkah antisipasi
Pemerintah akan menambah kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien dalam waktu dekat.
Di antara langkah yang akan diambil adalah menggunakan tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, menambah jumlah tempat tidur dari dua menjadi tiga per kamar, dan menyiapkan 5 tower rumah susun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara.
Nantinya, jumlah kapasitas tempat tidur isolasi akan bertambah menjadi 12.116.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/15/10530141/pasien-covid-19-membeludak-kapasitas-rs-wisma-atlet-tersisa-16-persen