Salin Artikel

Mari Bantu Azmi Ramadan, Bocah Tanpa Bola Mata yang Sempat Ditipu Penggalang Dana

Ia dinilai memiliki keingintahuan tinggi, bahkan ia sudah hafal bacaan dan gerakan solat sebelum usia 5 tahun.

Sang Ibu, Fitri Apriliana (30) tidak pernah menyangka, lima tahun lalu anak ketiganya akan terlahir dengan keadaan seperti ini.

Pembaca Kompas.com, mari bantu Azmi dan keluarga untuk sedikit meringankan beban mereka. Pembaca bisa menyalurkan donasi melalui KitaBisa dengan cara klik di sini.

Pada 24 Juni 2016, Azmi lahir dalam keadaan hanya memiliki satu gijal, juga bagian mata yang tertutup, bibir sumbing, dan tidak memiliki rongga mulut.

Ketika Azmi lahir, Fitri mengaku kaget dengan keadaan anaknya. Sebab, sebulan sebelumnya, hasil USG kehamilannya terlihat normal.

Ia mengatakan, dirinya memang pernah terpeleset dan jatuh di rumahnya ketika usia Azmi 8,5 bulan kandungan. Namun, ia tidak menyangka bisa berakibat seperti ini.

Sutarman (40), Ayah Azmi, mengatakan saat ini keadaan Azmi sudah lebih baik. Azmi telah melewati dua operasi besar semasa bayinya.

Di usia 4,5 bulan, Azmi bayi melakukan operasi pertama untuk bibir sumbing. Kemudian, lewat usia setahun, Azmi berhasil operasi rongga mulut. Seluruh biaya juga ditanggung pemerintah.

"Sebenarnya ditawari operasi lagi, untuk membentuk hidung. Tapi kita tergantung Azmi. Dia sudah bisa milih, soalnya kasian," ungkap Sutarman.

Saat ini, pihak keluarga sudah tidak lagi memikirkan operasi bagi Azmi. Mereka fokus untuk mempersiapkan pendidikan Azmi dan juga kebutuhannya sehari-sehari seperti susu.

Sebagai anak spesial, Azmi perlu mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa dengan peralatan pendukung yang juga tidak murah.

Ayah Azmi yang bekerja ternak lele serta ibunya yang hanya ibu rumah tangga belum memiliki kemampuan cukup untuk membiayai semua kebutuhan Azmi.

"Akhir-akhir ini Azmi sudah belajar mengaji dengan dituntun secara lisan oleh guru ngaji. Bahkan, Azmi sudah hafal gerakan dan bacaan solat di usia 5 tahun," ujar Fitri.

Uluran tangan para dermawan pun kerap datang ke keluarga kecil yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

Namun, sayang, uluran tangan yang diharapkan Azmi sekeluarga justru sempat membuat keluarga ini merasakan pengalaman ditipu. Mereka ditipu seseorang dengan modus penggalangan dana. 

Orang itu membawa kabur semua hasil penggalangan dana, termasuk seluruh dokumen pendukung yang sudah diserahkan pihak keluarga. (Penulis: Mita Amalia Hapsari)

Pembaca Kompas.com, mari bantu Azmi dan keluarga untuk sedikit meringankan beban mereka. Pembaca bisa menyalurkan donasi melalui KitaBisa dengan cara klik di sini.

Sebesar apapun bantuan Anda, akan sangat berarti bagi masa depan Azmi.

Seluruh bantuan akan dipertanggungjawabkan secara terbuka dalam laman KitaBisa dan juga akan ditayangkan penyalurannya di Kompas.com.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/16/07581561/mari-bantu-azmi-ramadan-bocah-tanpa-bola-mata-yang-sempat-ditipu

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke