Salin Artikel

Cerita Pedagang Sepeda Saat Tren Gowes Menurun: Dulu Ludes, Kini Rugi Ratusan Juta Rupiah

Sesekali bola mata Ajan melirik ke kanan dan kiri memantau suasana toko. Dia seolah menanti pembeli yang datang.

Kesibukan Ajan untuk membantu empat anak buahnya dalam melayani pembeli sepeda mulai menurun seiring penjualan yang lesu.

Ajan menilai, penjualan sepeda merosot bersamaan dengan tren gowes yang mulai memudar dalam beberapa bulan terakhir.

"Dampaknya penjualan sepeda menurun. Kira-kira sampai 80 persen mungkin ada," kata Ajan saat ditemui, Kamis (17/6/2021).

Kondisi penjualan sepeda dirasakan Ajan saat ini jauh berbanding dari awal pandemi Covid-19 yang sibuk tak henti melayani pembeli.

Dalam hitungan menit, pembeli datang silih berganti. Stok sepeda model lama hingga terbaru mulai dari jenis Mountain Bike hingga seli ludes terjual.

Ajan selama ini membandrol harga sepeda berbagai jenis mulai Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 6.000.000.

"Kondisi kemarin (saat ramai), tidak ada stok sepeda seperti yang di sini (display). Sampai habis ludes terjual. Setiap hari 30 unit terjual," kata Ajan.

Ketika itu, beberapa kali Ajan mengeluarkan stok sepeda dan sparepart yang ada di gudang untuk dijual di tokonya.

Bahkan belum hitungan hari, sepeda atau sparepart dipajang, dapat terjual dengan cepat sekali pun harganya cukup tinggi.

"Bahkan seperti frame Fnhon sampai stok tidak ada, orang banyak mencari. Harga Rp 6 juta masih orang beli, sekarang Rp 3 juta juga masih ada dipajang," kata Ajan sambil tersenyum.

Ajan yang saat itu merasakan tokonya diserbu pembeli sempat menyetok sejumlah sepeda berikut sparepart. Harapannya meraih keuntungan yang berkelanjutan.

Namun kondisi permintaan masyarakat terhadap sepeda justru menurun. Sejumlah stok sepeda dan sparepart masih tersedia.

"Kemarin stok banyak, karena kalau dulu (permintaan masyarakat) tinggi. Tapi barang menumpuk (saat sepi pembeli)," ucap Ajan.

JEO: Menghapus Kasta Pesepeda di Jakarta

Upaya Ajan untuk mendokrak penjualan sepeda belakangan ini tak membuahkan hasil. Dia kemudian membandrol harga mengikuti harga pasar.

Tentu ini membuatnya rugi besar. Harga jual di bawah modal pembelian.

"Penjualan MTB dan Seli merosot abis. Kita menjual sesuai harga pasaran sekarang. Misal kita beli Rp 5 juta, sekarang pasarannya Rp 3 juta, ya kita jual sekarang Rp 3 juta," kata Ajan.

"Stok sepeda ada puluhan unit. Kalau penjualan yang murah masih ada satu atau dua unit (terjual). Kalau yang mahal, sama sekali tidak gerak. Rugi ada kira-kira ratusan juta," ucap Ajan.

Hanya saja, Ajan memiliki beberapa pembeli langganan yang kerap berbelanja di toko yang sudah dijalani 25 tahun lebih.

"Beberapa pembeli yang langganan ada, masih ada yang ke sini beli barang. Saya tidak jual online. Mau beli sepeda di Formula Bike, datang ke toko," tutup Ajan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo sebelumnya mengatakan, salah satu alasan anjloknya harga sepeda ialah melimpahnya pasokan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Dan juga koreksi pasar yang tadinya (harga) naik karena stok tahun lalu kurang, dan para pedagang (yang sempat) menaikkan harga sudah menyesuaikan situasi,” tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (13/6/2021).

Selain itu, melihat turunnya minat dan daya beli masyarakat terhadap sepeda, khususnya sepeda lipat, produsen memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap komponen sepeda, sehingga juga terjadi penurunan harga.

“Misal sebelumnya harga (sepeda lipat) Rp 4 juta lebih, sekarang turun sampai Rp 2,5 juta,” kata Eko.

Secara rerata, harga sepeda di pasar dalam negeri merosot sekitar 20 persen sampai 30 persen dibanding tahun lalu.

“Saat ini kondisi stok sepeda di dealer, produsen, dan importir sedang banyak stok,” katanya.

Berbeda dari unit sepeda, untuk komponen sepeda Eko menyebutkan, saat ini pasokannya masih terbatas dikarenakan permintaan produsen yang masih tinggi.

“Walaupun sudah mulai ada dalam jumlah sedikit hal ini terjadi karena permintaan komponen masih banyak dari para produsen sepeda dan juga adanya pengaturan produksi di pabrik,” ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/18/07564871/cerita-pedagang-sepeda-saat-tren-gowes-menurun-dulu-ludes-kini-rugi

Terkini Lainnya

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke