Salin Artikel

Rekor Baru Covid-19 di Jakarta Capai 7.505, Semua Rumah Sakit Diminta Bangun Tenda Darurat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Kamis (24/6/2021) kemarin, angka penambahan kasus Covid-19 harian mencapai puncak paling tinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung di DKI Jakarta.

Ditemukan 7.505 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan PCR 20.460 orang.

Angka ini jauh lebih tinggi dari angka rekor sebelumnya, yaitu 5.582 kasus, yang terjadi pada Minggu (20/6/2021).

Sebaran penambahan kasus itu pun bukan terjadi di satu wilayah di Jakarta saja, melainkan merata di semua wilayah Ibu Kota, termasuk di Kepulauan Seribu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, sebaran terjadi yaitu di Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus.

"Serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis.

Ledakan penambahan kasus ini tentu berimplikasi pada banyak sektor, mulai dari angka kematian, tingkat keterisian fasilitas kesehatan, dan jumlah kasus aktif di Jakarta.

Berikut sejumlah fakta ledakan kasus Covid-19 di Jakarta, Kamis kemarin:

15 persen merupakan usia anak

Dwi menyebut tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 15 persen dari 7.505 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.

"Dengan rincian, yaitu 830 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus adalah anak usia 0-5 tahun," kata Dwi.

Sedangkan 85 persen kasus lainnya, ata 5.775 kasus adalah usia 19-59 tahun, 618 lainnya di usia 60 tahun ke atas.

Dia meminta agar orangtua menjaga anak-anak mereka lebih ketat lagi dan menghindar keluar rumah membawa anak-anak.

"Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," ucap dia.

Didominasi klaster perkantoran dan keluarga

Dwi mengatakan, klaster penyebaran Covid-19 di Jakarta didominasi oleh klaster perkantoran dan klaster keluarga.

Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor.

"Untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga," kata Dwi.

Dengan dominasi dua klaster ini, Dwi meminta agar warga mengurangi mobilitas keluar rumah dan menaati ketentuan bekerja di kantor maksimal 25 persen.

"Sisanya bekerja dari rumah, keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya," kata dia.

Tempat tidur ICU menipis

Lonjakan kasus mengakibatkan jumlah pasien aktif di Jakarta meningkat dan berada di angka 40.900. Jumlah tersebut merupakan pasien yang melakukan isolasi dan perawatan.

Peningkatan kasus aktif di Jakarta dipastikan berbanding lurus dengan tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun intensive care unit (ICU) perawatan Covid-19.

"Jumlah keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan Covid-19 di Jakarta juga hampir penuh," kata Dwi.

Data per 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 RS yang merawat Covid-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi yang saat ini terisi 90 persen atau 8.874 pasien.

"Lalu sebanyak 1.218 tempat tidur ICU yang kini terisi 86 persen atau 1.048 pasien," ucap dia.

Angka kematian meningkat

Sibuknya aktivitas fasilitas kesehatan ini diduga menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus kematian di DKI Jakarta.

Lonjakan jumlah pemakaman dengan prosedur Covid-19 terjadi tiga hari terakhir secara berturut-turut.

Pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang Kamis kemarin mencapai 132 pemakaman yang menggunakan prosedur Covid-19.

"Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran Covid-19 ini bersama-sama," kata Dwi.

Bangun tenda darurat

Untuk menghindari kasus fatal disebabkan fasilitas kesehatan yang penuh, Dinas Kesehatan meminta semua rumah sakit di Jakarta membuat tenda darurat untuk pasien Covid-19.

Surat dengan nomor 6745/-1.773 yang diterbitkan Dinkes DKI meminta agar semua rumah sakit melakukan penambahan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 yang perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19 secara cepat di semua rumah sakit di wilayah DKI Jakarta," tulis Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

Dalam surat itu Widyastuti meminta empat poin penting kepada semua rumah sakit di Jakarta.

Pertama, mengidentifikasi dan memanfaatkan keberadaan ruangan berkapasitas besar seperti auditorium, aula, ruang pertemuan, ruang serbaguna dan lainnya untuk diubah menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.

"Dengan tetap memperhatikan zonasi Rumah Sakit dan alur pelayanan pasien Covid-19 sesuai kaidah pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)," tulis Widyastuti.

Kedua meminta agar mendirikan tenda darurat berkapasitas besar pada ruang terbuka di lingkungan rumah sakit, seperti di halaman, tempat parkir, atau tempat lainnya.

"(Pembangunan tenda) sebagai area rumah sakit darurat yang berfungsi sebagai perluasan ruang perawatan Covid-19 atau IGD Covid-19," kata dia.

Ketiga, Direktur dan Kepala Rumah Sakit diminta untuk menetapkan area perawatan tambahan sebagai area perawatan pasien Covid-19.

Keempat, pengurus rumah sakit diminta menyampaikan kebutuhan bantuan tenda, velbed, obat-obatan, perbekalan kesehatan, dan alat-alat kesehatan lainnya terkait pelayanan Covid-19 ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/25/08072361/rekor-baru-covid-19-di-jakarta-capai-7505-semua-rumah-sakit-diminta

Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke