"Saat ini di ICU khusus Covid-19 kami, kebanyakan berisi pasien usia 20 hingga 30 tahunan, dan mereka tanpa komorbid atau penyakit penyerta, " ujar dia saat dihubungi, Jumat (25/6/2021).
Ia menceritakan salah satu pasiennya yang meninggal belum lama ini.
Sekitar seminggu yang lalu, datang melalui IGD seorang pasien wanita berusia 23 tahun dengan keluhan gejala Covid-19, yakni sesak napas, demam, batuk, dan pilek.
"Pasien ini belum pernah divaksin, dan riwayat kontak Covid-nya tidak jelas. Yang pasti pasien tidak ada riwayat penyakit lain. Kondisi sesak berat, napasnya cepat, saturasi oksigen hanya 43 persen, hingga akhirnya dibantu ventilator," jelas Rosa.
Selain sesak, lanjut Rosa, hasil rontgen menunjukan dada pasien sangat kotor. Hasil laboratorium juga menyatakan pasien positif Covid-19.
"Bercak di seluruh paru-paru seperti pasien Covid-19 usia lanjut dengan penyakit penyerta. Putih semua paru-parunya, " lanjut dia.
Sayangnya, saat itu ruang ICU Covid-19 di tempatnya dalam keadaan penuh. Pasien tersebut tertahan di IGD sebagai waiting list ICU.
"Dengan kondisi seperti sekarang, mencari rujukan ICU Covid-19 bisa dibilang mustahil, " ungkapnya
Dengan keadaan demikian, pasien hanya bisa bertahan hingga esok harinya pada tengah hari. Sebelum berpulang, keadaan pasien sempat makin memburuk selama setengah hari.
"Saturasi oksigen turun bertahap, begitu pula dengan tensi dan detak jantung. Kita sudah maksimalkan dengan setingan ventilator tertinggi, dan obat-obat pemacu tekanan darah dosis maksimal, tapi sayangnya pasien tidah merespons terhadap itu semua," jelas Rosa.
Ia mengatakan, kondisi rumah sakit tempatnya bekerja saat ini dalam keadaan hampir penuh untuk isolasi pasien Covid-19
"Kami baru buka bangsal Covid-19, tapi sudah penuh lagi. Setiap jaga IGD, tiap harinya 90 persen itu yang datang pasien Covid-19," lanjut dia.
Selain itu, kata dia, ICU khusus pasien Covid-19 penuh dan sudah banyak daftar antrean pasien untuk masuk.
Rosa berpesan, kepada masyarakat untuk menyadari bahwa Covid-19 tidak hanya mengancam nyawa para kaum lansia, tetapi juga kaum muda.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menyepelekan keadaan saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/25/19175621/cerita-tenaga-kesehatan-tangani-para-pasien-covid-19-muda-separah-lansia