Salin Artikel

Relawan Angkat Tangan: "Kami Sudah Sangat Kesulitan Mencari Faskes"

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi darurat Covid-19 di Indonesia, terkhususnya DKI Jakarta, telah membuat relawan yang selama ini bekerja tanpa pamrih membantu masyarakat angkat tangan.

Koalisi warga Lapor Covid-19 menyatakan, pada Kamis (1/7/2021), bahwa mereka tidak lagi mampu menerima permintaan untuk mencarikan rumah sakit untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.

Lapor Covid-19 menyatakan, saat ini fasilitas kesehatan (faskes) sudah kewalahan menampung pasien yang terus bertambah. Oleh karenanya, per tanggal 1 Juli 2021, kanal Lapor Covid-19 tidak lagi menerima permintaan untuk mencari rumah sakit rujukan.

"Sekali lagi mohon maaf, warga silakan langsung ke Puskesmas, RS, atau menghubungi Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan atau kantor pemerintahan lainnya," tulis Lapor Covid-19.

"Semoga kapasitas faskes diperkuat, nakes dilindungi, dan sistem informasi rujukan diperbaiki".

Inisiator Lapor Covid-19 Irma Hidayana mengungkapkan, para relawan sudah lelah secara emosional karena upaya mereka untuk mencarikan rumah sakit seringkali gagal.

Di sisi lain, pasien dengan gejala berat menjadi telantar dan ada dalam kondisi kegawatdaruratan.

"Kami juga lelah secara emosional menghadapi penolakan RS dan melihat pasien dibiarkan kesakitan. Kami lihat pasien dalam kondisi kegawatdaruratan, tapi dibiarkan tidak dapat layanan medis semestinya. Frustrating," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis.


Upaya yang jarang membuahkan hasil

Selama kurang lebih dua pekan terakhir, Lapor Covid-19 menerima 84 permintaan untuk mencari rumah sakit rujukan yang bisa menampung pasien.

Dari jumlah itu, hanya 5 pasien yang berhasil mendapatkan rumah sakit, 11 hanya tertampung di IGD, dan 10 kasus berujung kematian.

Dalam pernyataan resminya, Lapor Covid-19 menceritakan beberapa kejadian memilukan yang terjadi pada pasien yang mereka bantu.

Ada pasien yang meninggal begitu tiba di rumah sakit umum pusat milik pemerintah di Jakarta. Sebelumnya, pasien tersebut ditolak beberapa rumah sakit karena nihil tabung oksigen.

Ada pasien yang terpaksa dipulangkan dari IGD kendati karena ketiadaan kursi roda, tempat tidur, oksigen, dan masih ada 65 pasien lain yang antre di sana.

Ada pula pasien yang ditolak RSDC Wisma Atlet walaupun mengantongi surat rujukan. Pasien tersebut akhirnya meninggal dunia di rumah dalam upaya mencari kendaraan ke IGD terdekat saat terjadi perburukan pernapasan.

Irma menyebut bahwa situasi saat ini jauh lebih gawat ketimbang masa puncak pandemi gelombang pertama yang melanda Indonesia pada Desember 2020-Februari 2021.

(Penulis : Vitorio Mantalean/ Editor : Egidius Patnistik)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/02/09134221/relawan-angkat-tangan-kami-sudah-sangat-kesulitan-mencari-faskes

Terkini Lainnya

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke