Salin Artikel

Warga Serbu Apotek, IDI Ingatkan Bahaya Konsumsi Obat Tanpa Pengawasan Dokter

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat mengenai bahayanya mengonsumsi obat tanpa pengawasan dokter.

Di masa pandemi Covid-19, ketika banyak pasien terpaksa isolasi mandiri karena fasilitas kesehatan kolaps, tak sedikit warga yang akhirnya memilih mencari obat atas inisiatif pribadi, berbekal pengetahuannya dari internet atau testimoni kerabat.

Tak jarang, obat-obatan yang direkomendasikan untuk dibeli dan digunakan bagi pasien Covid-19 isolasi mandiri masuk dalam kategori obat keras.

"Bagaimana bahaya konsumsi obat tanpa pengawasan dokter, ya bahaya," kata Zubairi kepada Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Ia memberi contoh, pemakaian vitamin E dosis 400 IU yang diharapkan mampu meningkatkan kesehatan, justru dapat meningkatkan potensi kematian.

"Alih-alih bikin cantik, bikin sehat, malah bisa bikin meninggal," kata Zubairi.

Itu vitamin. Belum lagi antibiotik.

Pemakaian antibiotik jenis azitromisin, yang digosipkan mampu menyembuhkan pasien dari Covid-19, justru menurutnya dapat mengganggu keseimbangan antara kuman, jamur, dan bakteri.

"Sehingga bakteri-bakteri pada mati, namun jamur-jamur pada muncul. Jadi, hati-hati," ia menambahkan.

Pun dengan obat cacing Ivermectin yang saat ini sedang ramai diperbincangkan mampu menyembuhkan Covid-19.

Zubairi menegaskan, obat cacing itu bisa berbahaya apabila dikonsumsi dalam dosis yang salah. Jika berlebihan, ia bisa bersifat toksik, dan bila dalam kadar rendah, sama sekali tak bermanfaat.

Itu sebabnya, ia melanjutkan, Ivermectin tidak direkomendasikan kepada pasien Covid-19, menurut banyak otoritas kesehatan.

"Jadi sama sekali Ivermectin itu dilarang dipakai untuk mengobati Covid-19, baik di Amerika, di Eropa, di Inggris, maupun di WHO, maupun juga di India," kata Zubairi.

"Nah sekarang kan obatnya ada di apotek, ya memang benar obat itu diizinkan oleh BPOM untuk obat cacing, bukan obat Covid-19," tambahnya.

Hati-hati klaim kesembuhan karena obat

Zubairi juga menyoroti klaim-klaim dan testimoni kesembuhan para pasien Covid-19 yang dianggap merupakan hasil dari konsumsi obat tertentu.

Nyatanya, ada banyak faktor penyebab pasien Covid-19 pulih dan kembali negatif.

Bahkan, dengan penanganan yang baik, pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala memang akan negatif seiring berjalannya waktu.

"Kita semua tahu bahwa pasien Covid-19, 80 persen, 90 persen lebih akan sembuh. Angka kematian untuk Jakarta di bawah 2 persen dan di provinsi lain bawah 3 persen," ujar Zubairi.

"Jadi memang tanpa obat apa pun, OTG dan pasien bergejala ringan itu akan sembuh spontan," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/03/20344601/warga-serbu-apotek-idi-ingatkan-bahaya-konsumsi-obat-tanpa-pengawasan

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke