Salin Artikel

40 Jenazah Dimakamkan Tiap Hari, Pemkot Tangsel Mulai Ajak Toko Mebel Produksi Peti Mati

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Angka pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) melonjak. Imbasnya, persediaan jumlah peti mati hingga lahan pemakaman semakin menipis.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pada periode 1-5 Juli 2021, sudah ada 202 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

"Hari ke-5 Juli ini sudah kurang lebih 202. Jadi satu hari rata-rata kurang lebih 40," ujar Benyamin di Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (6/7/2021).

Kondisi tersebut diakui Benyamin membuat pemerintah kota kesulitan memenuhi kebutuhan peti mati untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Pihaknya pun tengah mencari produsen lain dan berupaya mengajak sejumlah pengusaha mebel di Tangsel untuk bekerjasama menyuplai kebutuhan peti mati.

"Kesulitannya adalah peti jenazah ini, sudah koordinasikan dan minta dinas terkait untuk toko mebel di Tangsel. Ada beberapa bisa memproduksi peti mati dan kami beli itu," kata Benyamin.

"Paling tidak kami butuh setiap hari 50 peti jenazah dan kantong jenazah juga. Tapi relatif kantong jenazah masih cukup," sambungnya.

Sejalan dengan meningkatnya angka pemakaman dengan prosedur Covid-19, ketersediaan lahan di TPU Jombang, Ciputat semakin sedikit.

Kepala TPU Jombang, Tabroni mengungkapkan, sudah ada 1.313 jenazah pasien yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

Dia pun memperkirakan lahan yang tersedia saat ini akan segera penuh karena hanya bisa menampung 100 petak makam baru.

"Ini sementara kurang lebih ada sekitar 100 jenazah lagi kita bisa tampung, (bisa) dua hari lagi (penuh)," kata Tabroni.

Meski begitu, Tabroni menegaskan pihaknya akan segera menyiapkan lahan baru untuk menambah kapasitas tampung di TPU Jombang.

Dia menyebut terdapat lahan di seberang TPU Jombang yang bisa digarap untuk menjadi lahan khusus memakamkan jenazah pasien Covid-19.

"Tapi kan masih ada lahan lagi, paling kami geser dan kami siapkan blok baru. Di seberang tol, masih satu RW. Sudah kami periksa bersama Kepala Dinas," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/06/22064761/40-jenazah-dimakamkan-tiap-hari-pemkot-tangsel-mulai-ajak-toko-mebel

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke