Salin Artikel

Banyak Pasien Terhalang ke RS, Polisi Pertimbangkan Hapus Penyekatan di Salemba Raya

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat mempertimbangkan untuk menghapus penyekatan di kawasan Jalan Salemba Raya. Pertimbangan ini diambil karena banyak keluhan pasien yang hendak menuju rumah sakit justru terhalang oleh penyekatan.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya berupaya untuk fleksibel menciptakan ketaatan masyarakat melalui adanya pos penyekatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kita juga fleksibel kayak kemarin di Salemba Raya ada yang memberikan masukan kalau di sana banyak rumah sakit sehingga pasien terhalang karena macet. Nah kita analisis," kata Hengki di Jakarta, Rabu (7/7/2021).

Hengki mengatakan, total ada sembilan titik penyekatan di Jakarta Pusat selama masa PPKM Darurat 3-20 Juli. Tujuan penyekatan itu tak lain guna menekan mobilitas masyarakat untuk pencegahan Covid-19.

Hanya warga yang bekerja di sektor kritikal dan esensial yang diperbolehkan melewati pos penyekatan. Hengki pun mengeklaim mobilitas warga di Jakarta Pusat saat ini sudah jauh menurun.

"Kita juga akan rapatkan dengan Kejari, bagaimana sehingga (penyekatan) ini tidak terjadi kerumunan dan memberi sanksi tegas, di samping sebelumnya dilakukan sosialisasi," kata Hengki.

Diberitakan TribunJakarta.com, Jalan Salemba Raya macet total pada hari ketiga penerapan PPKM Darurat, Senin (5/7/2021) lalu. Kemacetan ini disebabkan adanya penyekatan jalan di posko PPKM Darurat Jalan Kramat Raya. Kemacetan terjadi sejak pagi hingga siang hari. Sejumlah aparat kepolisian berjaga di sekitar pos penyekatan.

Terlihat beberapa anggota polisi tampak mengatur antrean kendaraan yang diperbolehkan untuk melintas.

Suara bising klakson pengendara terus bersautan. Mereka merasa kecewa karena harus menempuh kemacetan selama berjam-jam untuk melintas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/07/18574581/banyak-pasien-terhalang-ke-rs-polisi-pertimbangkan-hapus-penyekatan-di

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke