Salin Artikel

Kesalahpahaman antara Paspampres dan Polisi di Pos Penyekatan PPKM Darurat yang Berujung Permintaan Maaf Kapolres Jakbar

Kronologi Perselisihan

Dalam video itu, anggota Paspampres bernama Praka Izroi tampak diberhentikan saat hendak melintasi posko penyekatan di Jalan Daan Mogot.

Kepada petugas, Izroi mengaku anggota Paspampres. Saat itu, Praka Izroi yang memakai pakaian sipil mengaku akan mengikuti apel.

Perselisihan antara Praka Izroi dan petugas terjadi saat petugas, di antaranya anggota Mapolres Jakarta Barat, meminta kartu anggota milik Izroi untuk memastikan kebenarannya.

Sejumlah anggota TNI yang bertugas juga meminta KTA (kartu tanda anggota) Izroi.

Dalam video itu terekam juga petugas yang tampak mendorong Izroi saat hendak menunjukkan kartu anggotanya. Izroi mengatakan tidak bisa menunjukkan KTA dengan alasan masih diproses.

Sebagai gantinya, ia menunjukkan identitas lain untuk membuktikan dia anggota TNI.

Dalam video, Izroi mengaku salah kepada para petugas.

"Siap, saya salah," ucap dia.

Praka Izroi kemudian ditegur oleh para anggota TNI yang bertugas di pos penyekatan di Jalan Daan Mogot. Dia diingatkan bahwa semua petugas di pos penyekatan berjaga 24 jam.

"Kau ngomong baik-baik," kata seorang pimpinan TNI yang bertugas di pos.

"Siap," jawab Izroi sambil memberi hormat.


Sebelum meninggalkan lokasi, Praka Izroi dan para petugas juga terlihat bersalaman. Ia kemudian melanjutkan perjalanan dengan sepeda motornya.

Puluhan Anggota Paspampres Datangi Mapolres Jakarta Barat

Perselisihan antara Izroi dan petugas di pos penyekatan ternyata belum berakhir. Pada Rabu malam, puluhan anggota Paspampres mendatangi Mapolres Jakarta Barat.

Kedatangan anggota Paspampres itu terekam dalam sebuah video yang kembali beredar di media sosial. Dalam keterangan video dijelaskan bahwa kedatangan Paspampres merupakan buntut dari perselisihan Izroi dengan petugas di posko penyekatan di Daan Mogot.

"Sebanyak 50-an anggota Paspampres malam hari bergerak mendatangi Polres Metro Jakbar Jl. S. Parman no. 31 Kel. Slipi Kec. Palmerah, Jakbar untuk mencari pelaku yang telah berbuat arogan kepada Praka Izroi," tulis keterangan dalam video.

Keterangan dalam video itu juga menjelaskan bahwa Kolonel Infanteri Wahyu selaku Asintel Paspampres datang ke lokasi untuk meluruskan persoalan.

Anggota kepolisian yang terlibat cekcok diminta hadir ke Mako Paspampres untuk meminta maaf.

Kapolres Jakbar Sebut Perselisihan Telah Berujung Damai

Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan, perselisihan di Jalan Daan Mogot terjadi karena salah paham dan telah berujung damai.

"Memang ada kesalahpahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady, Kamis (8/7/2021).

"Permasalahan sudah selesai. Saya juga sudah minta maaf secara langsung kepada Danpaspampres (Komandan Paspampres)," ujar dia.

Tiga polisi yang terlibat cekcok dengan Izroi kemudian diperiksa Propam Polda Metro Jaya.

"Berkaitan dengan video (cekcok Izroi dan polisi) itu kami melakukan pemeriksaan kepada anggota yang salah paham di Kalideres itu. Tiga anggota sejauh ini yang kita periksa. Resmobnya Jakarta Barat," kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa, saat dihubungi, Kamis.

Bhirawa menegaskan, yang terjadi di antara kedua belah pihak adalah kesalahpahaman. Menurut dia, sikap anggota kepolisian saat berinteraksi Izroi seharusnya bisa lebih humanis.


"Kalau kita perhatikan dari video itu kan memang sikapnya marah-marah ya anggota kita (polisi) itu. Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis, lebih sopan," kata Bhirawa.

"Di dalam aturan kita memang di dalam layani masyarakat anggota Polri tidak boleh bersikap seperti itu ya. Jadi kemungkinan kami akan periksanya ke arah situ. Pemeriksaan masih berlangsung," tambah dia.

Kapolres Jakarta Barat Meminta Maaf

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Agus Sudibyo menegaskan, masalah antara anggota Paspampres dengan anggota kepolisian Polres Jakarta Barat sudah berujung damai.

Kombes Ady Wibowo selaku Kapolres Jakarta Barat sudah datang ke Mako Paspampres untuk menyampaikan permintaan maaf.

"Kapolres sudah datang ke Paspampres dan sudah minta maaf atas tindakan anggotanya," kata Agus Sudibyo kepada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Agus pun mengakui pasca-kejadian itu, puluhan anggotanya sempat mendatangi Polres Jakarta Barat.

"Anggota saya yang datang ke polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video "kalau kamu Paspampres memang kenapa?" Sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," kata Agus.

Menurut Agus, anggotanya tidak salah karena memang hendak bertugas saat kejadian itu. Paspampres termasuk sektor kritikal yang dikecualikan dari penyekatan PPKM Darurat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/09/13233151/kesalahpahaman-antara-paspampres-dan-polisi-di-pos-penyekatan-ppkm

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke