Salin Artikel

Fenomena Gunung Es Covid-19 di Jakarta, 4,7 Juta Warga Terpapar Covid-19, Hanya 8,1 Persen Terungkap

Padahal DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah testing terbanyak di Indonesia.

"Kita kenal dengan namanya fenomena gunung es kalau ini gunung, yang keliatan cuma atasnya doang, kasus Covid-19 yang di bawahnya ini nggak keliatan," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama, Minggu (4/7/2021).

Ngabila bahkan memprediksi bahwa estimasi kasus Covid-19 di Ibu Kota empat kali lebih besar dibanding angka kasus yang terkonfirmasi dan terungkap ke publik.

"Di DKI walaupun baru 500.000-an kasus (terkonfirmasi), sebenarnya estimasinya itu sudah sekitar 2 juta atau 3 juta kasus, artinya sudah 20-30 persen penduduk," ujar Ngabila.

4,7 Juta Warga Jakarta Pernah Terpapar Covid-19

Pernyataan Ngabila itu juga diperkuat dengan paparan data dari riset Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bersama Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia yang menyimpulkan separuh penduduk di DKI Jakarta pernah terpapar Covid-19.

"Hasilnya bisa dilihat bahwa separuh penduduk DKI Jakarta sudah pernah terpapar Covid-19," kata Epidemiolog FKM UI Pandu Riono saat mempresentasikan hasil survei secara virtual, Sabtu (10/7/2021).

Riset berupa serosurvei itu berbasis populasi dengan metode stratified multistage sampling design. Pengambilan data dan spesimennya dilakukan dari 15-31 Maret 2021.

Jumlah sampel sebanyak 4.919 orang usia 1 tahun lebih, tersebar di 100 kelurahan di 6 kota/kabupaten di DKI Jakarta. Deteksi antibodi Sars-Cov-2 menggunakan tes Tetracore-Lumimex.

Berdasarkan riset serosurvei itu, FKM UI memprediksi ada 91 persen kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi. Kemudian, ada 44,5 persen penduduk DKI Jakarta yang pernah terpapar Covid-19 sampai 31 Maret 2021 lalu.


Artinya, apabila merujuk pada total penduduk DKI Jakarta yakni 10.600.000, maka ada 4.717.000 orang yang pernah terinfeksi.

Jakarta Pusat menjadi wilayah yang warganya paling banyak terpapar Covid-19 (53,7 persen), disusul Jakarta Barat (45,4 persen), Jakarta Utara (44,5 persen).

Kemudian, disusul Jakarta Selatan (44,4 persen), Jakarta Timur (40,9 persen), serta Kepulauan Seribu (39,3 persen).

Sementara itu, kasus Covid-19 yang terdeteksi sampai 31 Maret berdasarkan data Dinkes hanya 382.055.

"Artinya kasus yang terdeteksi hanya 8,1 persen. Sisanya 91,9 persen tidak terdeteksi," kata Pandu.

Pandu menjelaskan ada sejumlah faktor yang menyebabkan banyaknya kasus Covid-19 di Jakarta tak terdeteksi. Salah satu faktor utamanya adalah banyak orang terpapar Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala apapun.

"Walau testing DKI tinggi itu belum banyak bisa mendeteksi karena memang sebagian besar tidak bergejala. Kalau dia tidak bergejala kan tidak dites, bahkan mungkin banyak yang bergejala juga tidak berobat," kata Pandu.

Wilayah Kumuh di Jakarta Lebih Banyak Terpapar Covid-19

Selain tingginya kasus Covid-19 yang tak terdeteksi, FKM UI juga menyimpulkan bahwa warga Jakarta yang tinggal di permukiman kumuh lebih banyak terpapar Covid-19.

"Hasilnya proporsi penduduk yang pernah terinfeksi Covid-19 di wilayah kumuh lebih tinggi," kata Pandu.

Hasil survei itu menunjukkan, dari seluruh sampel warga yang tinggal di wilayah kumuh, 48,4 persennya pernah positif Covid-19.

Sementara warga yang tidak tinggal di wilayah kumuh dan terpapar Covid-19 jumlahnya sebesar 37,5 persen.


Pandu memprediksi bahwa tingginya kasus Covid-19 di wilayah kumuh disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan hingga sulitnya melakukan isolasi mandiri.

Anies Serahkan Hasil Survei ke Pemerintah Pusat

Menanggapi hasil riset tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah menyerahkannya ke pemerintah pusat.

Anies menyerahkan langsung hasil riset itu kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Ketua Pelaksana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Luhut Binsar Panjaitan.

"Hasil ini sudah saya teruskan kepada Menkes, saya teruskan juga kepada ketua pelaksanaan PPKM darurat, untuk bisa menjadi bahan bagi mereka dalam melihat perspektif nasional," kata Anies.

Anies juga berharap hasil riset tersebut bisa menjadi acuan pengambilan kebijakan untuk wilaya DKI Jakarta.

"Yang perlu digarisbawahi dari hasil survei ini dijadikan feedback untuk pengambilan keputusan dan penyusunan strategi ke depan," katanya.

Untuk di Jakarta sendiri, Anies menyatakan akan terus menggenjot vaksinasi untuk menciptakan kekebalan komunal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/10/18385231/fenomena-gunung-es-covid-19-di-jakarta-47-juta-warga-terpapar-covid-19

Terkini Lainnya

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke