TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya mengungkap kasus temuan sesosok jasad dalam kondisi hangus terbakar di Desa Suradita, Cisauk, Tangerang.
Jasad yang ditemukan warga pada Jumat (9/7/2021) pagi itu adalah seorang perempuan muda berinisial SZ (19). Dia dibunuh oleh pemuda berinisial DS (20), bersama rekannya UT (42).
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, kedua pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan berencana.
Sebab, DS dan UT sudah menyusun rencananya untuk bisa menghabisi nyawa SZ, sekaligus membakar jasadnya.
"Kedua pelaku sudah merencanakan dari awal memang sejak hari Senin (5/7/2021), sampai dengan pelaksanaan eksekusinya di hari Kamis malam," kata Iman dalam jumpa pers di Cisauk, Selasa (13/7/2021).
Menurut Iman, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), 338 KUHP, 170 ayat 3 KUHP dan 365 KUHP atas kasus pembunuhan berencana tersebut.
Motif sakit hati
Iman mengungkapkan, kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari rasa sakit hati tersangka DS kepada korban yang merupakan mantan pacarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, DS sakit hati dan kecewa lantaran lamaran pernikahannya ditolak oleh keluarga SZ.
"Motif yang ada karena tersangka merasa sakit hati ketika lamarannya ditolak oleh korban," kata Iman.
DS yang merasa kecewa dan dipenuhi amarah, lalu mengajak teman dekatnya, UT untuk membunuh SZ demi membalas rasa sakit hatinya.
Rencana pembunuhan tersebut, kata Iman, mulai dipersiapkan pada 5 Juli 2021. Kedua tersangka mencari cara untuk menghabisi korban, sekaligus menentukan lokasi eksekusi.
DS dan UT juga mengatur waktu pertemuan dengan SZ dengan alasan membahas kelanjutan hubungan mereka. Ketiganya sepakat bertemu pada 8 Juli 2021 malam.
"Dua-duanya bersama-sama, dari sejak hari Senin memang sudah merencanakan. Tapi yang punya niat dari awal adalah DS, kemudian yang mencarikan tempatnya UT," ungkap Iman.
Setelah rencana matang dan perlengkapan selesai dipersiapkan, kata Iman, DS menjemput korban di tempat kerjanya dan membawanya ke kawasan perkebunan di Desa Suradita, Cisauk, Tangerang.
Terinspirasi adegan film
Sesampainya di lokasi, ketiganya berbincang singkat sebelum akhirnya DS dan UT langsung mengeksekusi rencana pembunuhannya.
Korban SZ dicekik dan diinjak oleh DS dan UT hingga tewas. Setelah itu, kedua tersangka langsung menyeret jasad korban ke lokasi pembakaran yang sudah dipersiapkan oleh UT.
Jasad SZ kemudian dibakar menggunakan ranting dan daun kering yang sudah dipersiapkan. Usai melancarkan aksinya, kedua tersangka langsung meninggal jasad SZ yang sudah hangus terbakar.
"Dicekik, kemudian lehernya juga diinjak. Setelah itu langsung dibakar," kata Iman.
Iman mengatakan, kedua tersangka mengaku rangkaian pembunuhan berencana yang dipersiapkan dan dilakukan keduanya terinspirasi dari adegan film.
"Tergali dalam proses penyidikan bahwa tersangka terinspirasi oleh pemberitaan kemudian film," ungkap Iman.
Cara kedua tersangka menghabisi nyawa korban hingga membakar jasadnya, seluruhnya mengikuti adegan film yang ditonton mereka.
"Crime imitation model, model peniruan kejahatan. Di mana kejahatan terjadi modusnya dengan meniru apa yang mereka lihat di televisi," tutur Iman.
Kini, kedua tersangka sudah mendekam di ruang tahanan Polres Tangerang Selatan untuk mempertanggung jawabkan tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukannya.
"Ancaman pidananya maksimal seumur hidup dan atau 20 tahun penjara," pungkas Iman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/14/09554431/terungkapnya-misteri-jasad-perempuan-terbakar-di-cisauk-korban-pembunuhan