Salin Artikel

Pembacok Pengemudi Ojol di Tambora Ditangkap, Bersembunyi di Rumah Mertua

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat dari Polres Metro Jakarta Barat telah meringkus AL, pelaku utama kasus pembacokan seorang pengemudi ojol di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang beraksi pada Sabtu (10/7/2021).

"Baru saja pelaku utama pembacokan driver ojol berhasil kami amankan di daerah Cilebut, Bogor, Jawa Barat," kata Kapolsek Tambora Kompol  Faruk Rozi melalui keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Saat ditangkap, pelaku tengah bersembunyi di rumah ibu tiri istrinya yang berlokasi di Cilebut. Menurut Faruk, AL telah bersembunyi selama satu minggu di sana.

Polisi kemudian menginterogasi pelaku mengenai keberadaan celurit yang digunakan saat membacok korban. Pasalnya, celurit tersebut akan digunakan sebagai barang bukti.

"Pelaku menyembunyikan senjata tajam jenis celurit di wc umum di kawasan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat," kata Faruk.

Kini, AL disangkakan dengan Pasal 351 Ayat 2 KUHP.

Sebelumnya diberitakan peristiwa pembacokan ini terjadi pada Sabtu malam. 

Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin menjelaskan insiden ini bermula dari keinginan remaja berinisial AL dan S untuk melaksanakan balas dendam di kawasan Jembatan Besi. Keduanya mengajak satu remaja lainnya berinisial R.

R telah diamankan oleh polisi. Namun, kepada polisi, R mengaku tak tahu menahu mengenai upaya balas awal permasalahan dua rekannya.

"Dia (R) diajak dari rumahnya dijemput sama si AL dan si S. Yang nyetir motor si S. Di perjalanan si AL bilang 'nih saya udah bawa celurit'," kata Suparmin kepada wartawan Minggu (11/7/2021).

Ketiganya berangkat dengan satu motor.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), ketiganya turun dan bertanya ke warga, di mana orang yang mereka cari.

"Belum sempat ketemu yang dicari, ada cekcok. Karena di situ orangnya banyak, akhirnya AL emosi dan mengeluarkan celurit," tutur Parmin.

AL kemudian mengayunkan celuritnya dengan membabi buta dan membacok seorang sopir ojol. Sopir itu terluka pada bagian pinggang dan masih dirawat di RSCM Jakarta Pusat.

Ketiga pelaku kabur. Namun, R tertinggal dan berhasil diamankan warga. R juga sempat jadi pelampiasan kemarahan warga. Pasalnya, warga mengira R merupakan seorang maling.

"Diteriaknya maling, akhirnya warga ngamuk. Ditangkap, digebukin," ucap Suparmin.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak bibir R berdarah. R terlihat dilindungi beberapa warga demi meredam amarah warga yang lain.

Saat ditanya penyidik, Suparmin menuturkan, R tidak tahu mendalam terkait aksi balas dendam AL.

"R juga enggak tahu persis. Itu temannya AL," kata Suparmin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/19/21551881/pembacok-pengemudi-ojol-di-tambora-ditangkap-bersembunyi-di-rumah-mertua

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke