Salin Artikel

Lagi, Sopir Truk Jadi Korban Pemalakan di Tanjung Priok

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi premanisme terhadap sopir truk kembali terjadi di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, tampak seorang pria baju hitam naik ke truk mengambil sesuatu milik sopir. Saat itu suasana jalan sedang macet.

"Gepkes, ada yang malak Gepkes" ucap seorang pria yang merekam kejadian tersebut.

Peristiwa itu dibenarkan oleh Ketua Gepkes Indonesia sekaligus anggota Forum Lintas Komunitas Pengemudi Indonesia (FLKPI), Syarif Hidayat.

"Pemalakan itu benar adanya di wilayah Tanjung Priok. Itu sangat benar sekali," kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

"Apabila di daerah tersebut ada kemacetan yang lumayan parah pasti ada bajilo yang berkeliaran untuk malak sopir-sopir yang melintas di wilayah tersebut," lanjutnya.

Syarif mengatakan, dia lah yang meminta anggotanya untuk membuat bukti rekaman apabila terjadi pemalakan.

Namun pada peristiwa itu, Syarif tidak mengetahui berapa jumlah uang yang dirampas pemalak tersebut.

"Kita enggak lihat uangnya berapa dikarenakan saya kemarin saya mengintrusikan ke anggota saya bahwasannya jika ada pemalakkan di Tanjung Priok dan sekitarnya ambilah didokumentasi sehingga kita bisa melaporkan ke kepolisian. Barang yang diambil sudah jelas uang," tutur Syarif.

Syarif memastikan bahwa korban akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sebelumnya, aksi premanisme terhadap sopir truk sempat diperbincangkan setelah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

Jokowi mendapatkan laporan mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Priok dari para sopir truk kontainer pada Kamis (10/6/2021), saat Kepala Negara tengah mengadakan kunjungan ke kawasan bisnis tersebut.

Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitar wilayah Tanjung Priok.

Sehari usai instruksi Jokowi itu, polisi pun langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli di kawasan Tanjung Priok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/22/09344411/lagi-sopir-truk-jadi-korban-pemalakan-di-tanjung-priok

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke