Para pelaku kembali melakukan pemalakan terhadap sopir truk setelah sebelumnya aparat Kepolisian secara maraton menangkap para preman.
Pemberantasan para preman itu dilakukan pascainstruksi Presiden Joko Widodo. Jokowi menerima keluhan dari para sopir truk yang beroperasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Berikut rangkuman faktanya.
1. Sopir truk kembali dipalak
Pemalakan terhadap sopir truk terekam kamera sopir lain dan videonya tersebar di media sosial.
Dalam video itu, tampak seorang pria baju hitam naik ke truk mengambil sesuatu milik sopir. Saat itu suasana jalan sedang macet.
"Gepkes, ada yang malak Gepkes," ucap seorang pria yang merekam kejadian tersebut.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Ketua Gepkes Indonesia sekaligus anggota Forum Lintas Komunitas Pengemudi Indonesia (FLKPI), Syarif Hidayat.
"Pemalakan itu benar adanya di wilayah Tanjung Priok. Itu sangat benar sekali," kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/7/2021).
"Apabila di daerah tersebut ada kemacetan yang lumayan parah pasti ada bajilo yang berkeliaran untuk malak sopir-sopir yang melintas di wilayah tersebut," lanjutnya.
Syarif mengaku meminta anggotanya untuk membuat bukti rekaman apabila terjadi pemalakan.
Namun pada peristiwa itu, Syarif tidak mengetahui berapa jumlah uang yang dirampas pemalak tersebut.
Ia memastikan bahwa korban akan membuat laporan atas kejadian tersebut.
2. Polisi tangkap tiga pelaku
Merespons video tersebut, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan langsung mengerahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.
Hingga pada Kamis siang, Guruh menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap tiga pelaku pemalakan terhadap sopir truk kontainer.
"Sudah kami amankan tiga pelaku dan saat ini sedang dalam pengembangan. Nanti kalau ada hasil pengembangan lagi diungkap besok," kata Guruh saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).
Adapun penangkapan dilalukan oleh tim gabungan anggota Opsnal Jatanras, Polsek Koja dan Polsek Cilincing di Jalan Lagoa Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Kamis siang.
Hasil pemeriksaan, pemalakan terjadi pada Rabu (21/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, di Jalan Raya Cilincing (sebelumnya disebut terjadi di Tanjung Priok).
3. Perintah Jokowi berantas premanisme
Sekitar dua bulan lalu, aksi premanisme terhadap sopir truk sebenarnya sudah menjadi perhatian Presiden Jokowi.
Berawal ketika Jokowi mendapatkan laporan dari para sopir kontainer mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (10/6/2021).
Saat itu, Kepala Negara tengah mengadakan kunjungan ke kawasan bisnis tersebut.
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya.
"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tuturnya.
Sehari usai instruksi Jokowi itu, polisi langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli di kawasan Tanjung Priok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/23/09402331/sebulan-setelah-perintah-jokowi-berantas-pungli-preman-kembali-beraksi-di