Namun, insentif yang cair baru sampai periode Maret 2021.
"Insentif sudah ya, dari Januari-Maret (2021)," ungkapnya kepada awak media, Jumat (23/7/2021).
Dia mengaku tak mengetahui jumlah nakes yang menerima insentif dari pemerintah pusat, begitu pun besaran insentif yang mereka terima.
Sebab, penyaluran insentif telah memiliki jadwal serta petunjuk teknis (juknis) sendiri.
"Saya enggak hafal ya kalau nanya rupiah. Yang penting ada datanya, kan sudah ada juknisnya juga soal penyaluran insentifnya," papar Liza.
Namun, dia menegaskan, pihaknya tetap mengawasi anggaran untuk insentif itu hingga tersalurkan.
"Yang saya pantau ya anggarannya sampai terealisasi," ucapnya.
Liza tidak menjelaskan soal insentif periode April-Juni 2021 yang belum cair.
Permasalahan berkait insentif yang tak kunjung cair juga dialami oleh nakes di Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, insentif periode Januari-Mei 2021 belum dibayarkan karena Pemkot Bekasi terkendala kondisi keuangan.
"Untuk nakes di Dinkes sudah dibayarkan sampai dengan Desember. Yang Januari sampai Mei ini belum karena kan kami sedang menghadapi yang krusial," ujar Rahmat kepada wartawan, Rabu (21/7/2021).
Sementara itu, nakes di rumah sakit umum sudah menerima insentif sampai Mei 2021.
Rahmat mengakui, Pemkot Bekasi kesulitan membayar insentif para nakes di Dinas Kesehatan. Terlebih lagi dana insentif penanganan Covid-19 yang harus dibayarkan cukup besar.
Rahmat menyampaikan, pihaknya saat ini sedang memikirkan proses penganggaran untuk membayar insentif nakes di Dinas Kesehatan.
Pemkot Bekasi juga sedang mendata para nakes yang berhak menerima insentif itu.
Kata dia, tidak semua pegawai Dinas Kesehatan berhak menerima insentif. Pegawai yang tidak menangani Covid-19 tidak berhak menerima insentif tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/23/16513881/insentif-nakes-yang-tangani-covid-19-di-kota-tangerang-baru-cair-sampai