Salin Artikel

Pria 83 Tahun di Depok 3 Bulan Luka Parah di Kaki, Obati Sendiri Pakai Parutan Singkong

DEPOK, KOMPAS.com - Mulyono (83) pada Kamis (5/8/2021) siang, duduk termangu di rumah kecilnya di Jalan Gas Alam, Depok, Jawa Barat.

Ia berdiam dengan kaki kanan dibebat perban, tak jauh dari peralatan tambal ban di rumahnya.

Usut-punya usut, Mulyono beberapa bulan lalu mengalami kecelakaan. Kakinya luka parah akibat peristiwa yang terjadi pada hari kedua Lebaran 2021 itu.

"Awalnya saya ke pasar," ujar Mulyono mengawali ceritanya.

Ia hendak membeli ikan asin kala itu.

"Pulang dari pasar, kira-kira jam 14.00, saya dari kulon (selatan) mau pulang wetan (utara), disambar motor lain, lalu disambar lagi, kayak ngajak kucing-kucingan gitu," ungkapnya.

Mulyono memacu gas seperti biasa. Namun, naas, motornya mengalami insiden. Tarikan tuas gas tak bisa kembali ke posisi semula. Motornya terus melaju tak terkendali.

"Jadi ngegerung," ucap Mulyono menggambarkan mesin motornya yang meraung terus itu.

"Akhirnya daripada kecelakaan yang lebih fatal, itu depan saya saya tubruk pakai motor saya. Motor saya berhenti, motor dia berhenti," ia menambahkan.

Kecelakaan tak terelakkan. Mulyono jatuh dari motornya ke aspal. Saat hendak dievakuasi oleh warga dan pengendara lain, kakinya ternyata luka parah.

Tulangnya patah dan urat kakinya putus.

Ia kemudian dibawa ke pengobatan tradisional untuk patah tulang di kawasan Leuwinanggung, Depok.

Setelah menjalani perawatan beberapa saat, kakinya telah menyambung kembali.

"Cuma masih meleleh," kata Mulyono.

Kulit kaki kanannya belum rapat sempurna.

"Terus sudah 2 bulan lebih, hampir 3 bulan, perubahan tidak ada. Akhirnya, saya bawa pulang, saya urus sendiri," tambahnya.

Keadaan finansial Mulyono memang tak begitu baik untuk membuatnya sanggup mengakses layanan kesehatan yang memadai.

Apalagi, cedera yang ia alami cukup parah dan sudah berbulan-bulan berobat belum juga ia sembuh.

Sehari-hari, Mulyono mencari nafkah dari usaha tambal ban yang ia buka di rumahnya. Kadang, ia juga menerima pesanan vermak levis.

Sore hari, Mulyono coba mencari nafkah sampingan dari lahan parkir di muka kafe yang berlokasi tak jauh dari rumah yang sudah didiaminya selama kurang lebih 20 tahun itu.

Hanya itu saja mata pencaharian Mulyono sehari-hari. Duit yang diperolehnya saban hari dipakai untuk menghidupi ia dan istrinya yang sama-sama sudah memasuki usia senja.

Namun, sejak mengalami kecelakaan itu, ia masih sulit berjalan.

Untuk sementara, ia terpaksa vakum sebagai juru parkir kafe dan praktis hanya mengandalkan usaha tambal ban dan vermak levis sebagai nafkah harian.

Sementara itu, di rumah, Mulyono harus punya cara lain supaya luka di kaki kanannya itu tak bertambah parah. Syukur-syukur bila bisa pulih.

Ia menjatuhkan pilihan pada singkong.

"Singkong itu saya parut buat nutupin luka-lukanya," kata dia.

Entah dari mana pengetahuan itu Mulyono peroleh. Namun, ia menyebut bahwa metode itu cukup manjur.

"Alhamdullilah (lukanya) mulai merapat," ucapnya.

Beberapa pihak kadang membantu Mulyono dengan sembako. Namun, pemberian sukarela semacam ini tentu tak dapat selamanya diandalkan.

Diakuinya, bantuan sosial dari pemerintah juga belum pernah ia terima. Sementara itu, seseorang yang selama ini bantu mengurusi keperluan hidupnya, baru berpulang.

Mulyono tak sabar untuk bisa kembali mencari nafkah dengan berdiri sendiri di atas kakinya sendiri lagi.

"Tunggu (kaki) saya sembuh baru (jadi juru parkir lagi)," sambung Mulyono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/05/15362001/pria-83-tahun-di-depok-3-bulan-luka-parah-di-kaki-obati-sendiri-pakai

Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke