Salin Artikel

Muliakan Anak Yatim di Depok, Dompet Dhuafa Ajak Mereka Belanja Kebutuhan Pokok

KOMPAS.com – Lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa terus memuliakan dan memberdayakan anak yatim dan dhuafa, salah satunya melalui program Belanja Bersama Anak Yatim.

Kali ini, Tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhaufa area Depok memberikan program ini kepada enam murid SMP dari MTs Al Mu’awwanah Margonda, Depok, Jawa Barat.

Pada kesempatan itu, anak-anak diajak berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kota Depok, Sabtu (21/08/2021). Begitu sampai, mereka langsung bergegas menuju antrian pintu masuk pasar swalayan tersebut.

Kegiatan tersebut digelar dengan memerhatikan protokol kesehatan. Tampak petugas keamanan mengecek suhu sekaligus menyemprotkan hand sanitizer kepada setiap pengunjung, tak terkecuali keenam anak itu.

Kak Rifai, person in charge program Belanja Bareng Yatim area Depok, memberikan arahan kepada enam anak-anak tersebut sebelum mereka berbelanja.

“Adik-adik, silakan boleh belanja atau membeli yang adik-adik mau dan butuhkan ya. Boleh apa saja, namun usahakan masing-masing nominalnya sekitar Rp 300.000 ya. Jadi kalian masih bisa bawa pulang Rp 200.000 dari total Rp 500.000 ini ya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Dengan antusias, mereka membawa keranjang belanja menyusuri area swalayan bak labirin. Satu per satu produk pilihan mengisi keranjang belanja itu.

Tak jarang, mereka tampak ragu akan pilihannya dan meminta saran kepada kawannya dan kepada Kak Rifai yang mendampingi untuk menegaskan pilihannya.

Menariknya, keenam adik-adik itu memilih untuk membelanjakan kebutuhan bahan pokok, lengkap dengan memperhatikan harga promonya.

Salah satu anak yang melakukannya adalah Fadly (14). Dia hanya membeli beberapa alat tulis, seperti ballpoint di area penunjang sekolah.

“Enggak mau beli mainan, baju biarin nanti aja lah. Kalau buku masih ada, tas juga masih bisa dipakai,” ujarnya sambil sesekali melihat display produk tas yang terpajang di hadapannya, kemudian meninggalkan area tersebut.

Bocah yang bercita-cita ingin menjadi tentara itu menceritakan, pilihan untuk membelanjakan bahan pokok supaya membantu mencukupi kebutuhan keluarga di rumah.

Fadly tinggal bersama sang ibu, nenek, juga seorang kakaknya. Ayahnya sendiri telah berpulang sejak Fadly berusia 3 (tiga) tahun.

Terlihat pada keranjang belanjanya, Fadly memilih mengisinya dengan beras, minyak, gula, nugget, susu, obat anti nyamuk, dan sebagainya.

Ia pun cermat membeli beberapa produk dengan harga promo seperti mie instan, kecap, bahkan hand sanitizer buy two get one.

“Aku bisa bikin nasi goreng lho, kak. Aku suka bantu masak di rumah. Baru ini belanja sendiri, karena biasanya aku suka ikut bantu nenek atau ibu belanja. Tapi nenek sekarang kakinya sering sakit,” celetuk siswa yang gemar dengan mata pelajaran Bahasa Arab itu.

Usai berbelanja, Tim LPM Dompet Dhuafa mengajak adik-adik tersebut makan siang bersama. Mereka semua juga diantarkan pulang ke kediaman masing-masing setelahnya.

Selain di Depok, giat Belanja Bareng Yatim bergulir serempak pula pada hari yang sama di wilayah lain area Jabodetabek.

Tak hanya itu, rangkaian memuliakan anak-anak yatim berupa program Khitan Massal telah bergulir Kamis (19/08/2021), tepat pada Lebaran Anak Yatim 10 Muharram 1443 H.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/23/14480151/muliakan-anak-yatim-di-depok-dompet-dhuafa-ajak-mereka-belanja-kebutuhan

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke