Koordinator P2G Satriwan Salim mengatakan, PTM terbatas pekan depan masih dibatasi.
“Ini catatan untuk orangtua dan masyarakat, jangan dianggap ini sekolah tatap muka secara full. Ini masih terbatas. Euforia ini mesti dibarengi informasi bahwa PTM terbatas bukan masuk sekolah secara normal,” ujar Satriwan saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).
Satriwan mengatakan, P2G menilai, PTM terbatas pekan depan masih tahap uji coba. Ia mengatakan, positivity rate di Jakarta masih di angka 8-10 persen.
“Sampai kami belum ada surat untuk PTM terbatas, belum ada woro-woro terkait sekolah terbatas,” kata Satriwan.
Mekanisme pembelajaran tatap muka terbatas yang akan digelar Senin pekan depan tidak berubah seperti uji coba belajar tatap muka sebelumnya.
Mekanisme uji coba belajar tatap muka pada April lalu dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana.
Nahdiana memberikan gambaran, belajar tatap muka terbatas di Jakarta akan berlangsung seminggu sekali untuk satu jenjang kelas tertentu.
Begitu juga durasi belajar tatap muka yang dibatasi.
"Durasi belajar terbatas antara 3-4 jam dalam satu hari," kata Nahdiana.
Selain pembatasan durasi waktu, jumlah peserta didik yang ikut dalam belajar tatap muka maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarpeserta didik.
Dari sisi materi pembelajaran, Nahdiana mengatakan, materi dibatasi dan hanya diajarkan materi-materi esensial yang disampaikan pada saat belajar tatap muka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/25/19511431/ingatkan-orangtua-soal-kbm-tatap-muka-di-jakarta-p2g-ini-bukan-sekolah