Salin Artikel

Kurir Gowes 15 Km Antar Obat Pesanan, Kisahnya Bermula Ketika Motor Ditarik Leasing

BEKASI, KOMPAS.com - Kisah Chaerul (41) mengayuh sepeda hingga 15 kilometer demi mengantar obat pesanan pelanggan di Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu menjadi perbincangan warganet.

Cerita Charrul sebagai kurir daring pun viral setelah Asri, pengguna Twitter dengan akun @peacefulgreeny, menceritakan pengalamannya pada pada Senin (23/8/2021) lalu.

Asri bercerita, kala itu Chaerul menerima dan mengantarkan obat pesanannya sejauh 15 kilometer di malam hari. Dengan jarak tempuh tesebut, Chaerul menghabiskan waktu 2 jam perjalanan.

Chaerul tiba di depan kediaman Asri dengan sepeda kayuh dan dibanjiri keringat. Ia juga terlihat membaws botol minum dan bekal di keranjang sepeda.

"Pas sampai, bersimbah keringat. Se-topi-topinya rembes. Bawa minum sendiri, bawa bekal sendiri di keranjang," twit Asri.

Chaerul mengaku mengantar pesanan menggunakan sepeda lantaran tidak memiliki motor sebagaimana umumnya kurir daring.

Melongok ke belakang, awalnya Chaerul memiliki sepeda motor saat mendaftar sebagai pengemudi di salah satu perusahaan ojek online yang bekerja sama dengan layanan pemesanan obat daring.

Namun, sejak pendapatannya merosot akibat sepinya penumpang di tengah pandemi Covid-19, motor yang masih dia kredit tersebut terpaksa ditarik pihak leasing.

"Awal Covid-19, saya tidak bisa membayar kreditan motor. Akhirnya motor ditarik leasing," ungkap Chaerul kepada Kompas.com.

Setelah kendaraannya ditarik leasing, Chaerul tetap berupaya mencari nafkah dengan meminjam motor milik adiknya.

"Saya pakai motor adik saya untuk ngojek kemarin, tapi akhirnya motornya rusak, turun mesin," tutur dia.

Akibat motor pinjaman yang rusak, Chaerul sempat menganggur selama seminggu. Hingga akhirnya ia meminjam sepeda tetangga untuk memenuhi pesanan pelanggan.

"Saya pinjam sepeda tetangga. Saya tidak memikirkan jarak tempuh, yang penting bisa mengantar pesanan obat dari customer," tutur Chaerul.

Hal ini ia lakukan karena sudah terhimpit kebutuhan sehari-hari.

"Untuk sekarang ini, saya buat makan saja pas-pas-an. Enggak masalah naik sepeda, yang penting saya bisa narik untuk makan anak istri besok," ungkap dia.

Ia pun mengaku sudah sebulan terakhir mengantar barang menggunakan sepeda. Tidak hanya barang, ia juga membeli dan mengantar pesanan makanan.

Jarak paling jauh yang ia tempuh adalah 15 kilometer. Saat itu, ia mengantarkan obat dari Candrabhaga ke Bintara, Bekasi, yang kemudian viral tersebut.

Selama mengantar pesanan menggunakan sepeda, Chaerul hanya mendapat pendapatan sedikit. Paling banyak iya hanya mendapatkan dua pesanan dalam sehari, tidak jarang ia menganggur seharian.

"Pendapatan enggak menentu, orderan sepi. Kadang sehari dapat satu atau dua orderan. Pendapatan antara Rp 9.600 - Rp 64.000 sehari," ungkap Ayah satu anak itu.

Bantuan motor hingga uang tunai

Beruntung bagi Chaerul, pertemuannya dengan Asri, seorang pelanggan yang memviralkan kisahnya itu, berhasil membuat para dermawan tergerak membantunya.

"Tuhan mempertemukan saya dengan Bu Asri, orang yang baik dan peduli. Alhamdulillah, berkat bantuan Bu Asri dan bantuan dari orang-orang, saya bisa bayar kontrakan dan alhamdulilah kondusif untuk sehari-hari," ungkap Chaerul.

Bahkan, Chaerul mengaku bersyukur dapat menerima bantuan sepeda motor secara cuma-cuma dari seorang donatur.

"Alhamdulillah dapat motor dari seorang dermawan, Pak Alexander Tian," ungkapnya.

Selain itu, bantuan juga datang berupa uang tunai dari banyak donatur lain. Salah satunya, datang dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui perantara seseorang yang datang ke kediamannya.

"Awalnya mau dikasih motor juga, tapi karena saya sudah dikasih unit motor dari Pak Alex, jadi saya tidak mau serakah, tidak mau memanfaatkan keadaan," ungkap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/27/15502541/kurir-gowes-15-km-antar-obat-pesanan-kisahnya-bermula-ketika-motor

Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke