Salin Artikel

Polisi Sebut Pelanggar Sistem Ganjil Genap di Rasuna Said Terus Berkurang

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat angka pelanggaran aturan ganjil genap mengalami penurunan di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Sebagai Informasi, Jalan Rasuna Said menjadi salah satu dari tiga titik yang masih diberlakukan ganjil genap mengikuti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Jakarta.

"Jadi dari mulai diterapkan (ganjil genap) yang ditegur atau diputarbalikan makin hari menurun. Hari pertama (26 Agustus) itu ada 20, kemudian turun 13, dan Kamis (2 September) itu ada satu saja," ujar Kasi Pelanggaran Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Sriyanto kepada wartawan, Senin (6/9/2021).

Sriyanto mengatakan, sejumlah pelanggar ganjil genap yang terjaring di Jalan Rasuna Said itu umumnya mengaku tidak lupa hingga tidak mengetahui karena bukan orang DKI Jakarta.

"Kebanyakan itu orang luar DKI Jakarta saja yang belum tahu," kata Sriyanto.

Sriyanto mengatakan, para pelanggar ganjil genap bersikap kooperatif. Tidak ada perlawan dalam penindakan pelanggaran tersebut.

"Tidak ada (perlawanan), mereka kooperatif. Pelanggaran (banyak terjadi) agak siang, karena orang-orang jauh dari Jakarta pada banyak keluar. Tapi kalau pagi pengendara yang esensial dan kritikal sudah tahu," ucap Sriyanto.

Sebelumnya, aturan sistem ganjil genap diberlakukan kembali sejak 10 hingga 16 Agustus 2021 bersamaan perpanjangan PPKM di Jakarta.

Aturan ganjil genap itu diberlakukan setelah Ditlantas Polda Metro memutuskan untuk meniadakan lokasi penyekatan pada 100 titik di Jakarta dan sekitarnya.

Semula aturan ganjil genap diberlakukan pada delapan titik yang kemudian dipangkas menjadi tiga ruas jalan di Jakarta. Adapun waktu penerapan diberlakukan sejak pukul 06.00 sampai 20.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/06/14385951/polisi-sebut-pelanggar-sistem-ganjil-genap-di-rasuna-said-terus-berkurang

Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke