Salin Artikel

Napi Korban Tewas akibat Kebakaran Lapas Tangerang Terus Berjatuhan

Kedua orang itu termasuk dalam deretan napi terluka berat sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Awalnya, ada 10 napi yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Namun, tujuh napi yang dirawat meninggal dunia dalam waktu yang berbeda.

Dengan demikian, saat ini tinggal tiga napi masih dirawat di RS tersebut.

Dua napi tewas dalam sehari

Kepala Instalasi Hukum, Publikasi, dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, napi berinisial M (44) meninggal pada Senin pukul 18.06 WIB.

"(Kadar luka bakar M) sekitar 25 persen, jam 18.06 WIB meninggal," ucapnya melalui sambungan telepon, Senin.

M baru saja menjalani operasi debridement untuk kedua kalinya pukul 10.00-12.00 WIB.

Debridement adalah operasi pembersihan luka dan pengangkatan jaringan yang terbakar. Tujuannya untuk meringankan peradangan yang dialami korban.

Namun, usai menjalani operasi, kondisi M terus memburuk sampai akhirnya meninggal dunia.

Selang sekitar satu jam, I (27) tewas sekitar pukul 19.00 WIB.

Hilwani menyatakan, I mengalami trauma inhalasi dan derajat luka bakar 98 persen.

"Tuan I, trauma inhalasi dan luka bakar 98 persen, meninggal jam 19.00 WIB," kata Hilwani.

Dia menyebutkan, jenazah I masih berada di RSUD Kabupaten Tangerang.

Korban tewas terus berjatuhan

Seperti diketahui, 41 napi tewas di tempat akibat kebakaran Lapas Tangerang pada Rabu (8/9/2021), sedangkan puluhan lainnya mengalami luka.

Sebanyak 10 korban yang mengalami luka berat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.

Namun, pada Kamis (9/9/2021), tiga korban berinisial A, H, dan T meninggal dunia. Mereka mengalami gangguan multiorgan.

Kemudian, pada Sabtu (11/9/2021) malam, korban yang juga berinisial H meninggal dunia.

Keesokan harinya, korban meninggal kembali bertambah. Korban lain yang juga berinisial T (50) meninggal pada Minggu (12/9/2021) pukul 21.25 WIB.

"Tuan T, dengan luas luka bakar 40 persen dan trauma inhalasi berat, meninggal semalam (Minggu) jam 21.25 WIB," kata Hilwani.

Saat masuk RSUD Kabupaten Tangerang, T memiliki luka yang tergolong cukup berat.

"Tuan T dari awal kondisinya berat, jadi operasinya ditunda," tutur Hilwani.

Terakhir, I dan M meninggal pada Senin kemarin. Dengan demikian, ada tujuh napi meninggal saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.

Total korban meninggal akibat kebakaran tersebut menjadi 48 orang.

Kini tersisa tiga napi yang masih dirawat di RS tersebut, yakni N (34), Y (33), dan S (35).

Kondisi dua napi stabil

Dari tiga napi yang dirawat, dua di antaranya telah memiliki kondisi yang relatif stabil.

"Y dan S kondisinya sangat bagus, bisa bercerita, makan juga mandiri. Yang dia ini masih stabil," tuturnya.

Y memiliki kadar luka bakar 20 persen dan tidak mengalami trauma saluran pernapasan.

Selama tujuh hari ke depan, pihak RS bakal memantau kondisi Y.

Jika kondisinya dalam keadaan baik selama tujuh hari, dipastikan bahwa Y tidak mengalami trauma atau luka dalam.

"Tujuh hari ke depan masih dipantau. Kalau masih baik, berarti (Y) enggak ada trauma. Tinggal perbaikan luka luar," katanya.

Meski demikian, pihak RSUD Kabupaten Tangerang bakal mengoperasi Y untuk kedua kalinya.

Sementara itu, S tidak mengalami luka bakar. Dia hanya menderita patah tulang kaki kiri.

Rencananya, S akan menjalani operasi reposisi tulang.

Meski demikian, Y dan S belum bisa didampingi oleh keluarga lantaran protokol kesehatan Covid-19.

Namun, pihak keluarga telah diizinkan untuk menjenguk keduanya.

Y dan S juga rencananya akan didampingi oleh dokter kejiwaan untuk konsultasi usai keduanya menjadi korban kebakaran hebat itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/14/09462981/napi-korban-tewas-akibat-kebakaran-lapas-tangerang-terus-berjatuhan

Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke