Salin Artikel

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi Meninggal Dunia

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang KH Edi Junaedi Nawawi meninggal dunia pada Rabu (15/9/2021) pagi.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melalui akun Instagram pribadinya, @ariefwiesmansyah, mengunggah informasi perihal meninggalnya Edi Junaedi pada Rabu siang.

"Berita duka cita, telah meninggal dunia ayahanda kita, guru besar kita, kyai kita, KH Edi Junaedi Nawawi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Tangerang pada pagi hari ini," tulis Arief dalam unggahannya.

Arief berharap bahwa keluarga yang ditinggalkan Edi diberikan ketabahan. Dia turut mendoakan semoga segala ilmu yang disampaikan Edi dapat menjadi amal ibadah almarhum.

"Mohon doa untuk almarhum agar ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT," kata Arief.

"Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan segala ilmu yang telah disampaikan menjadi amal bagi almarhum," sambung dia.

Edi Junaedi diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Tangerang sejak Desember 2020.

Jabatan tersebut seharusnya diemban oleh Edi hingga tahun 2025.

Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, Edi merupakan Ketua MUI Kota Tangerang.

Dia lengser dari posisi Ketua MUI Kota Tangerang pada Desember 2020 dan digantikan oleh KH Ghozali Barmawi.

Namun, Ghozali meninggal dunia pada 9 Juli 2021 dan digantikan oleh KH Baijuri Khotib.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/15/11560821/ketua-dewan-pertimbangan-mui-kota-tangerang-kh-edi-junaedi-meninggal

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke