Dua napi tersebut berinisial S (35) dan Y (33).
Dokter jaga ICU RSUD Kabupaten Tangerang Santika Budi Andyani mengungkapkan, kondisi kedua napi tersebut stabil.
Meski demikian, Y dan S masih harus menginap di RS untuk menjalani perawatan masing-masing.
"Untuk tuan S dan Y itu dirawat di Ruangan Mawar, tapi dititip di ruangan kami (ICU)," papar Santika saat konferensi pers virtual, Kamis.
Dia menjelaskan, Y masih harus menjalani sejumlah operasi debridement lagi. Hari ini, Y direncanakan bakal menjalani operasi tersebut.
Debridemant adalah operasi pembersihan luka, pengangkatan jaringan yang terbakar. Tujuannya, yakni meringankan peradangan yang dialami korban.
"Y mau melakukan debridement hari ini. Jadi, kita masih melakukan debridement terus-terusan sampai lukanya benar-benar kering dan baik," katanya.
Santika melanjutkan, S baru saja menjalani operasi reposisi tulang betis. Rencananya, S akan menjalani fisioterapi untuk proses pemulihan pada betisnya.
Pihak RSUD Kabupaten Tangerang kemudian akan mengobservasi pemulihan S.
"Dari beliau (S) akan melakukan fisioterapi agar tidak terlalu kaku akibat tulang patah," sebutnya.
Di satu sisi, Santika belum dapat memastikan jangka waktu yang dibutuhkan untuk proses obersevasi tersebut.
Dengan demikian, dia belum dapat memastikan kapan Y dan S dapat kembali ke Lapas Kelas I Tangerang.
"Kalau untuk tuan Y, itu kemungkinan agak lama karena dia harus dilakukan debridement," katanya.
Selain Y dan S, napi berinisial N juga sempat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Namun, N tewas pada Kamis sekitar pukul 10.25 WIB.
Kebakaran Lapas Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran itu, 41 napi tewas di tempat dan puluhan warga binaan terluka.
Kemudian, delapan napi meninggal saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Total ada 49 napi yang tewas akibat kebakaran hebat tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/16/13343061/dua-napi-korban-kebakaran-lapas-tangerang-masih-dirawat-begini-kondisinya