JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 15 RW 03 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, bingung ingin melaporkan ke pihak mana apabila makelar tanah terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung kembali datang.
"Kami melaporkan kayak gini ke mana? Laporannya ke mana, itu yang disayangkan," kata Bendahara RT 015 RW 03 Cawang, Fajri, saat ditemui di lokasi, Jumat (17/9/2021).
Fajri menyatakan, warga di wilayahnya resah dengan adanya makelar tanah itu. Ia menyebutkan, cara kerja makelar tanah tidak sembunyi-sembunyi.
"Ada orang luar datang, mungkin menemui oknum tertentu di wilayah yang sudah dibagi, mereka bekerja untuk menawarkan jasa. Ini terstruktur," kata Fajri.
"Wagub DKI Ahmad Riza Patria bilang bahwa normalisasi di Ciliwung karena terkendala mafia tanah. Nah, dengan adanya begini, maka saya bilang, kalau kami melapor ke mana?" tutur dia.
Perkataan yang dimaksud Fajri adalah perkataan Ahmad Riza pada 9 Maret 2021 lalu.
"Terkait pembebasan lahan normalisasi karena terkait masalah sengketa lahan, masalah tanah, kepemilikan, dan sebagainya, juga mafia-mafia tanah," kata Riza, Selasa (9/3/2021) seperti dikutip Antara.
Warga RT 15/03 Cawang tolak makelar
Warga RT 15 RW 03 Kelurahan Cawang dengan tegas menolak makelar tanah atau broker terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung.
"Dari pengurus RT sini pun enggak pernah menganjurkan ikut ke sana (makelar)," kata Fajri.
Fajri mengatakan, pihaknya memiliki kepengurusan demi memfasilitasi warga terkait pembebasan lahan.
Namun, yang menjadi masalah, belum ada kejelasan lagi dari pihak kelurahan maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal kelanjutan proyek normalisasi.
Makelar tanah dalam bentuk biro jasa diduga ikut berperan dalam proses pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/17/18045661/ada-makelar-tanah-dalam-proyek-normalisasi-ciliwung-warga-cawang-kami