Salin Artikel

Protes PTM SD di Kota Tangerang Belum Digelar, Orangtua Siswa Diminta Bersabar

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengaku menerima sejumlah keluhan dari orangtua siswa berkait penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang belum juga digelar untuk jenjang SD.

Dindik Kota Tangerang mulanya hendak menggelar PTM terbatas jenjang SD negeri dan swasta pada 13 September 2021.

Namun, pihaknya membatalkan hal tersebut dan hanya menggelar PTM untuk jenjang SMP pada 13 September 2021.

"Iya, ada orangtua yang mengeluh (PTM belum digelar). Orangtua juga sudah enggak tahan mendampingi anaknya sekolah di rumah," ungkap Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati melalui sambungan telepon, Jumat (17/9/2021).

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya melalui tiap-tiap SD di Kota Tangerang memberikan pemahaman kepada orangtua siswa mengapa PTM jenjang SD belum digelar.

Menurut dia, prinsip utama pelaksanaan PTM jenjang SD adalah keselamatan dan kesehatan setiap murid.

"Kebijakan ini prinsipnya ya kesehatan, keselamatan. Jadi kita tetap berprinsipnya itu. Bukan berprinsip pada anak sudah jenuh dan sebagainya, itu hal berikutnya yang harus kita cari solusinya," papar Helmiati.

Dengan demikian, dia meminta agar para orangtua murid SD untuk bersabar dan mendampingi anak masing-masing untuk pembelajaran secara daring (online).

"Para orangtua harap bersabar, tetap mendampingi anak-anaknya untuk pembelajaran secara online," tutur dia.

Dindik Kota Tangerang, imbuhnya, tengah berupaya untuk menyiapkan sarana prasarana guna penerapan PTM jenjang SD.

Begitu juga dengan vaksinasi Covid-19 yang terus dilakukan terhadap tenaga pendidik di SD di Kota Tangerang.

"Guru SD yang sudah (divaksin Covid-19) sekitar 92 sekian persen. Sisa yang belum itu guru-guru pengidap komorbid dan penyintas Covid-19," urai Helmiati.

"Persiapan ini dilakukan agar nantinya (PTM) dapat berjalan lancar, tidak berkendala, tidak berdampak ke hal-hal yang tidak kita inginkan," sambungnya.

Dindik Kota Tangerang mewacanakan, PTM terbatas jenjang SD bakal digelar mulai 27 September 2021.

Helmiati sebelumnya berujar, PTM jenjang SD baru digelar pada 27 September, karena pihaknya tengah menunggu evaluasi penerapan skema PTM jenjang SMP.

PTM jenjang SMP di Kota Tangerang mulai digelar sejak 13 September 2021.

Jika tak ada permasalahan yang timbul selama PTM jenjang SMP, pihaknya bakal menggelar PTM jenjang SD mulai 27 September.

Dia mengatakan, ada sekitar 45 SD negeri dan swasta yang wacananya akan menggelar PTM terbatas nantinya.

Dari 45 SD itu, mayoritas merupakan sekolah negeri.

Pihaknya mewacanakan, usai satu pekan penerapan PTM jenjang SD, akan ada penambahan jumlah sekolah yang menggelar skema serupa sebanyak 10 persen.

Adapun penambahan jumlah sekolah sebanyak 10 persen itu dilakukan setiap minggunya berdasarkan evaluasi yang dilakukan Dindik Kota Tangerang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/17/19320811/protes-ptm-sd-di-kota-tangerang-belum-digelar-orangtua-siswa-diminta

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke