Salin Artikel

Kasus Polantas Goda Perempuan di Tangerang: Bermula Korban Terobos Lampu Merah hingga Petugas Diperiksa Propam

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial RNA (27) menjadi korban perilaku tidak menyenangkan setelah tepergok polisi melanggar lalu lintas pada Minggu (19/9/2021).

Bukannya ditilang, dia justru diminta nomor telepon oleh oknum polisi lalu lintas (Polantas) berinisial FA. Dia digoda lewat pesan singkat yang dikirim FA berkali-kali.

RNA yang merasa gusar pun menceritakan peristiwa apa yang dialaminya di media sosial. Curahan hati itu pun viral dan menjadi perbincangan hangat warganet di jagat maya.

Setelah itu, FA pun diperiksa oleh Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Kota Tangerang perihal tindakannya yang mengirimkan pesan berkali-kali kepada RFA.

Berawal dari terobos lampu lalu lintas

Dikonfirmasi hari Selasa (28/9/2021), RNA mengatakan bahwa peristiwa tak menyenangkan itu bermula ketika dia mengendarai sepeda motor di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang.

Saat itu, RNA lalu menerobos lampu lalu lintas yang lokasinya hanya berkisar 500 meter dari Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Dia pun diberhentikan oleh petugas yang berada di lokasi.

"Singkatnya disuruh minggir, trus dimintain surat-surat. Semua masih aktif. Diserahkanlah ke polisi inisial FA ini," tulis RNA.

"Pas gue copot helm, polisinya (FA) ngomong gini, 'oh cewek...'," sambung dia.

Menurut RFA, dia ditanyakan alasan berkendara sendirian pada waktu dini hari. Setelah itu, FA menanyakan lokasi yang hendak dituju oleh RFA.

Sambil melihat indentitas RFA, FA pun melanjutkan pertanyaannya ke status pernikahan.

"Belom nikah?" tanya FA kepada RNA.

Sampai akhirnya, FA meminta nomor ponsel pribadi RNA lalu membiarkannya pergi tanpa berikan sanksi tilang.

"Di jalan mikir, 'ngapain dia minta nomer tapi enggak ngisi data (di lembar tilang) ya?' Tapi abis itu gue balik mikir, oh enggak apa-apa lah. Polisi juga yang minta, siapa tau emang ada perlu apa kali setelah ini," papar RNA.

Ketika sampai di kediamannya, RNA mendapat sejumlah pesan singkat dari FA. Setelah itu, FA beberapa kali menelpon RNA lantaran kiriman pesannya tak dibalas.

FA pun terus menerus mengirimkan pesan bahkan menelpon RNA yang tak kunjung merespon.

"Enggak gue bales, dia nelpon-nelponin gue sambil nge-chat begitu.. serem banget.. segala-gala mau main ke kosan pula," urai NRA.

Minta maaf usai viral

Usai cerita tersebut viral dan menjadi perbincangan hangat masyarakat, RNA mengaku mendapatkan kiriman pesan permintaan maaf dari FA.

Meski begitu, dia tetap memilih untuk melaporkan perbuatan tidak mengenakkan yang dialaminya ke Polres Metro Tangerang Kota.

RNA lalu diperiksa di Polres Metro Tangerang Kota, Kota Tangerang, pada Rabu (29/9/2021). Saat diperiksa kepolisian, dia menceritakan kronologi perilaku tidak menyenangkan yang diterimanya dari FA.

Dari hasil pemeriksaan, kata RNA, kasus tersebut kemungkinan bakal diseret hingga ke sidang kode etik.

"Di dalam, tadi saya memang cuma ditanyain aja kronologi seperti apa, penyelesaiannya bagaimana," ucapnya saat ditemui usai pemeriksaan, Rabu malam.

"Itu akan lanjut ke proses persidangan, akan diproses secara resmi dari sini," imbuh dia.

Diperiksa Propam

Menyusul pelaporan yang dilakukan RNA, kasus tersebut pun berlanjut ke ranah penyelidikan. FA kini diperiksa divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Metro Tangerang Kota.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, saat ini Propam sudah memeriksa FA dan memberikan sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran etik.

"Sedang diperiksa oleh Propam Polres Metro Tangerang Kota. Akan diberi tindakan oleh kesatuan," ujar Sambodo saat dikonfirmasi, Kamis (30/9/2021).

Sambodo pun mengingatkan seluruh jajarannya untuk melakukan tugas secara profesional. Dia juga meminta petugas di lapangan menghormati pengendara, tak terkecuali wanita meski melakukan pelanggaran.

"Pisahkan antara urusan pribadi dan kedinasan. Patuhi kode etik profesi yang telah digariskan," tegas Sambodo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/03/11265101/kasus-polantas-goda-perempuan-di-tangerang-bermula-korban-terobos-lampu

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke