Salin Artikel

Jakarta Barat Berencana Bangun Tangki Septik Komunal untuk 500 Rumah di Kelurahan Sukabumi Selatan

"Kami berkolaborasi dengan Suku Dinas Air dengan Sudin Perumahan karena mereka buat tangki septik komunal," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Purwanti Suryandari di Jakarta, Senin.

Menurut Purwanti, hal tersebut dilakukan lantaran 500 rumah di lokasi tersebut selama ini membuang kotoran tidak ke tangki septik tetapi ke saluran pembuangan air. Hal tersebut rentan menimbulkan penyakit untuk warga sekitar, terutama dapat memicu "stunting" bagi anak.

"Masih ada 1.272 kepala keluarga (KK) yang belum punya jamban sehat. Kalau rumah 500-an, jadi satu rumah dua KK," kata Kristy.

Bahkan, angka tersebut kemungkinan akan bertambah lantaran data tersebut hanya diambil dari satu kelurahan saja.

Kristy memperkirakan ada beberapa rumah lagi yang tidak memiliki saluran pembuangan layak dan harus jadi perhatian khusus. Menurut dia, kebersihan menjadi faktor penting penyebab terjadinya stunting pada anak.

Hal itu karena lingkungan yang kotor dapat berdampak kepada tumbuh kembang anak, bahkan sejak masih di dalam janin.

Karena itu, Kristy berharap upaya pembangunan tangki septik komunal dapat menekan angka stunting sehingga anak-anak bisa tumbuh sehat.

"Karena kalau lingkungan tidak sehat, anak bisa berpotensi stunting juga," kata Kristy.

Kristy belum merinci kapan target realisasi pembangunan tangki septik komunal tersebut akan direalisasikan, termasuk nilai anggaran dan sumbernya serta jumlah unit tangki septik komunalnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/19/09135801/jakarta-barat-berencana-bangun-tangki-septik-komunal-untuk-500-rumah-di

Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke