Dia mengatakan, langkah itu penting dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi.
"Kita juga akan melakukan review apa yang sesungguhnya tadi terjadi supaya bisa memastikan peristiwa seperti tadi tidak terulang lagi," ucap Anies dalam rekaman suara, Senin.
Anies mengatakan, proses peninjauan ulang juga penting untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan yang melibatkan dua bus Transjakarta itu.
Anies meminta agar jajaran Transjakarta bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.
Namun saat ini, kata Anies, Transjakarta sedang melakukan investigasi dan proses review akan dimulai setelah investigasi selesai.
"Tentu hasilnya belum keluar sekarang biar mereka melakukan investigasi itu. Dari situ kita akan cek apa yang sesungguhnya terjadi, karena inikan bukan peristiwa yang sering terjadi, artinya secara umum SOP-nya, biar dicek ada apa yang sesungguhnya terjadi itu yang dikoreksi," ucap Anies.
Anies menambahkan, PT Transjakarta akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban.
Dia meminta agar korban dan keluarga korban tenang dan tidak memikirkan soal biaya pengobatan sampai pulih.
"Saya ingin memastikan pada semua bahwa mereka supaya tenang, seluruh biaya untuk perawatan sampai pulih nanti akan diselesaikan oleh Transjakarta," ujar Anies.
Anies mengatakan, tidak hanya biaya pengobatan, korban yang pendapatan hariannya terganggu akibat kecelakaan akan diganti oleh Transjakarta.
Dia mengaku sempat mengobrol dengan beberapa korban tabrakan Transjakarta. Para korban memerlukan penanganan cepat.
"Tapi secara umum kita percayakan kepada tim medis untuk melakukan yang harus dikerjakan," ucap Anies.
Anies menekankan kembali keluarga korban agar tidak memikirkan biaya perawatan medis.
"Bagi keluarga, jangan khawatir soal pembiayaan," ucap Anies.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo sebelumnya mengatakan, sebanyak dua orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam peristiwa ini.
Satu di antara dua orang yang meninggal adalah penumpang. Sementara satu orang lainnya adalah sopir bus Transjakarta yang menabrak bus di depannya.
Sopir itu sebelumnya terjebit pascabenturan kuat terjadi antara dua bus tersebut.
Sopir diduga mengantuk
Kasi Laka Lantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko Setio Budi Wahono menduga kecelakaan terjadi karena sopir bus transjakarta yang ada di posisi belakang mengantuk dan menabrak bus di depannya.
“(Diduga) ngantuk (sopir) yang belakang, jadi menabrak bus yang di depan,” ujar Eko, Senin.
Sementara itu, Sambodo mengatakan bahwa sopir bus yang dibelakang terlihat tidak berupaya mengerem sehingga tabrakan terjadi.
"Kami masih penyelidikan. Tetapi jika lihat, tidak ada upaya pengereman dari kendaraan belakang," kata Sambodo.
Sambodo juga menyebutkan bahwa bus yang sedang “ngetem” terdorong sepanjang 15 meter setelah bus lain menabrak dari belakang.
"Kalau kita lihat, posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya, ada kurang lebih 15 meter dari posisi yang harusnya berhenti," kata Sambodo di lokasi, Senin.
"Jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," ujar dia. Sambodo menambahkan, jajarannya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
"Untuk penyebabnya kami masih selidiki, apakah memang ini ada unsur human error," ucap Sambodo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/25/22095721/anies-minta-investigasi-kecelakaan-maut-transjakarta-tak-ingin-terulang