Salin Artikel

Kelurahan Duri Kepa Tak Kembalikan Pinjaman Rp 264,5 Juta, Warga Cibodas Lapor Polisi

Dia mengaku memiliki piutang terhadap pihak Kelurahan Duri Kepa hingga Rp 264,5 juta dan hutang tersebut belum dibayar hingga Rabu (27/10/2021) ini.

SK menceritakan, awal mula peristiwa kasus penipuan tersebut terjadi pada Mei 2021 saat Bendahara Kelurahan Duri Kepa hendak meminjam uang ke SK sebesar Rp 340 juta.

Bendahara Kelurahan Duri Kepa dan SK memang saling mengenal.

"Bendahara Kelurahan Duri Kepa menghubungi saya bilang pinjam uang. 'Untuk apa Mbak?'. Dia bilang untuk nutupin honor (perangkat) RT/RW, dan lainnya," paparnya melalui sambungan telepon, Rabu.

Pengakuan Bendahara Duri Kepa, kata SK, mereka meminjam uang karena dana untuk honor perangkat RT/RW dan lainnya belum keluar.

Lantaran SK tidak memiliki uang hingga Rp 340 juta, dia hanya meminjamkan uang sebesar Rp 54 juta.

Kepada SK, Bendahara Duri Kepa menyuruh untuk mentransfer uang itu ke masing-masing perangkat RT/RW, dan lainnya.

Dia mengaku menyetujui untuk meminjamkan uang tersebut lantaran pihak yang meminjam adalah instansi pemerintah.

"Saya pikir, ini kan berurusan dengan instansi pemerintah, makanya saya berani. Kalau misalnya bukan instansi (pemerintah), saya pikir-pikir ya," tuturnya.

Selain karena yang meminjam adalah instansi pemerintah, Bendahara Duri Kepa menjanjikan SK akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen dari uang yang dia pinjami.

Pada bulan Juni 2021, SK mengirimkan lagi uang langsung ke pihak Kelurahan Duri Kepa.

Setelah mengirim uang ke pihak Kelurahan Duri Kepa, dia juga mengirim ke sejumlah pihak yang dihutangi oleh Kelurahan Duri Kepa sehingga total uang yang dipinjam oleh kelurahan itu sebesar Rp 246,5 juta.

"Bulan Juni itu ada yang saya transferin langsung ke Kelurahan Duri Kepa-nya. Ada juga yang saya transferin ke pihak yang dihutangin juga oleh pihak kelurahan," urainya.

Saat itu, SK mengaku dijanjikan oleh Bendahara Duri Kepa bahwa mereka akan membayar pinjaman tersebut pada bulan Juni 2021.

Namun, pada Juni 2021, pihak Kelurahan Duri Kepa tak kunjung membayar uang tersebut.

Akhirnya, SK mengunjungi Kecamatan Kebon Jeruk. Di sana, dia kembali dijanjikan oleh Pihak Kecamatan Kebon Jeruk bahwa uang itu akan dibayar pada Agustus 2021.

"Ini sampai detik ini tidak ada penyelesaian apa-apa. Saya punya bukti uang yang masuk ke kelurahan, yang masuk ke RT dan yang lain," katanya.

Dia mengaku sempat mengunjungi langsung Lurah Duri Kepa dan Sekretaris Lurah Duri Kepa. Namun, pihak kelurahan sempat tidak ada di lokasi.

Di sisi lain, saat SK bertemu dengan Lurah serta Sekretaris Lurah Duri Kepa, mereka justru menyebut bahwa permasalahan pinjam-meminjam itu merupakan urusan Bendahara Kelurahan Duri Kepa.

Kemudian, saat menghubungi Bendahara Kelurahan Duri Kepa, SK diberitahu bahwa dana milik Kelurahan Duri Kepa sudah tak ada lagi.

"(Kata Kelurahan Duri Kepa) 'Iya Mbak, saya juga bingung mau dari mana lagi, mau diputer dari mana dananya, karena eananya udah enggak ada lagi'," ucap SK mengulangi pernyataan Bendahara Kelurahan Duri Kepa.

Oleh karena itu, SK melaporkan Lurah serta Bendahara Kelurahan Duri Kepa atas dugaan tindak penipuan atau penggelapan itu ke Polres Metro Tangerang Kota pada 25 Oktober 2021.

Sejumlah barang bukti yang disertakan adalah bukti transfer, rekening koran, dan surat pernyataan terkait pinjaman itu.

"Saya berharap dari kemarin bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi ternyata tidak ada sama sekali etikad baiknya," ujar SK.

Dalam surat pernyataan terkait kasus tersebut, Bendahara Kelurahan Duri Kepa sendiri yang menandatangani.

Dalam surat dinyatakan, pada bulan Mei 2021, SK menitipkan uang sebesar Rp 264,5 juta ke Kelurahan Duri Kepa yang diketahui oleh Lurah Duri Kepa.

"Uang yang masuk ke Kelurahan Duri Kepa secara bertahap dan bukti transfer terlampir. Uang tersebut benar digunakan untuk keperluan Kelurahan Duri Kepa membayar honor RT/RW dan hutang-hutang atas nama Kelurahan Duri Kepa," tulis surat pernyataan yang ditandatangani pada 27 Mei 2021 itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/28/05200041/kelurahan-duri-kepa-tak-kembalikan-pinjaman-rp-264-5-juta-warga-cibodas

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke