Salin Artikel

Kasus Dugaan Pengeroyokan yang Tewaskan Warga, Istri Korban Kecewa RS di Salemba Berbohong

Dokter di RS itu awalnya memberi kabar bahwa suaminya mengalami kecelakaan. Namun, ia menemukan kejanggalan dan menduga bahwa suaminya tewas setelah dianiaya petugas keamanan di RS itu.

Suami Tri meninggal dunia pada Senin (25/10/2021) di RS Radjak usai mengalami luka berat di bagian kepala.

Tri menjelaskan, insiden yang menimpa suaminya bisa dirunut sejak Sabtu (23/10/2021) pekan lalu. Saat itu sekitar pukul 14.30 WIB, suaminya pamit meninggalkan rumah mereka di kawasan Kampung Rawa, Johar Baru.

Setengah jam kemudian, Tri lalu mendapat kabar dari petugas keamanan RS Radjak bahwa suaminya diamankan atas dugaan pencurian.

Lalu masih pada hari yang sama jelang tengah malam, Tri didatangi oleh pihak RS Radjak yang memberitahukan bahwa suaminya sakit dan harus menjalani operasi.

"Enggak tahu itu dari mana, pukul 23.30 WIB saya diajak (ke RS) karena saya hanya mengikuti saja ya," kata Tri seperti dilansir Warta Kota, Rabu kemarin.

Setibanya di RS, Tri tidak langsung dibawa ke ruang suaminya dirawat, tapi justru ke lantai dua untuk bertemu dengan seorang dokter. Tri mengaku mendapat penjelasan dari dokter bahwa suaminya mengalami pembengkakan di kepalanya.

"Dokter sih bilangnya kecelakaan jatuh, sudah gitu saja," ujarnya.

Namun Tri menilai ada kejanggalan. Ia mempertanyakan bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi. Sebab, pada sore harinya ia sudah mendapat kabar bahwa suaminya diamankan pihak petugas keamanan RS Radjak.

Tri curiga pihak RS Radjak sudah menutup-nutupi soal penganiayaan suaminya dan berbohong.

Hal ini yang membuat Tri menempuh jalur hukum dan menuntut pihak RS Radjak agar bertanggungjawab atas perbuatan oknum petugas keamanannya. Tri telah melaporkan kejadian yang menimpa suaminya ini ke Polres Metro Jakarta Pusat.

"Saya pilih jalur hukum dan menuntut pihak RS," ujar dia.

Kapolsek Senen Kompol Ari Susanto membenarkan pihaknya sudah menerima laporan soal dugaan penganiayaan itu. Ari menyebut kasus penganiayaan berujung kematian ini masih terus diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat.

Menurut dia, pihak kepolisian sudah memeriksa sepuluh orang yang diduga mengetahui peristiwa pengeroyokan yang menewaskan Iwan.

"Yang mengetahui kejadian itu diperiksa, termasuk security," kata Kompol Ari saat dikonfirmasi.

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Tri Utami Sedih Dokter Tak Jujur Terkait Kematian Suaminya yang Diduga Dianiaya Satpam RS Radjak".

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/28/06531081/kasus-dugaan-pengeroyokan-yang-tewaskan-warga-istri-korban-kecewa-rs-di

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke