Salin Artikel

Lapaknya di Kolong Flyover Arif Rahman Hakim Dibongkar, Pedagang Minta Solusi Pemkot Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Pedagang-pedagang di kolong Flyover Arif Rahman Hakim menyayangkan pembongkaran lapak-lapak tempat mereka berjualan.

Pedagang-pedagang meminta solusi terhadap pemerintah terkait nasib mereka.

"Kalau soal penertiban ini, kami dari paguyuban sangat menyayangkan, karena kami ini memang dari mulai ada flyover, sampai sekarang itu, kami berjualan itu di sini, dan semua menggantungkan kehidupan masyarakat itu di sini," kata Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Flyover Arif Rahman Hakim, Komarudin (58), saat dikonfirmasi, Rabu (1/12/2021).

Komarudin mengatakan, mayoritas pedagang di kolong Flyover Arif Rahman Hakim, atau sebanyak 14 orang, merupakan warga Kota Depok.

Mereka kini memilih untuk tak berjualan meskipun kini sedang kesulitan ekonomi karena dihantam pandemi Covid-19

"Sementara ini kami masih vakum dulu karena kondisinya seperti ini. Kami pun enggak mau berkesalahan. Ya kalau kelanjutannya ya mungkin kami masih harus berjualan, ya kami untuk mencukupi kebutuhan keluarga kan enggak semudah itu," ujar Komarudin.

"Ini aja berapa hari enggak dagang, kami pemasukan enggak ada, pengeluaran udah pasti. Dengan ditambahnya pandemi ini kita baru mau bangun istilahnya tapi sudah ditimpa lagi seperti ini," lanjutnya.

Komarudin menyebutkan, para pedagang sudah mengakui kesalahan karena berjualan di kolong Flyover Arif Rahman Hakim.

Para pedagang, lanjutnya, meminta bimbingan Pemerintah Kota Depok ke depannya terkait nasib mereka.

"Karena kami siap menjaga keamanan kenyamanan, ketertiban, dan kebersihan. Harapan kami sebagai rakyat kecil supaya bisa berjualan supaya untuk menopang kehidupan aja, kami enggak mencari kekayaan," ujar Komarudin.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok membongkar sejumlah bangunan semipermanen ilegal di kolong Flyover Arif Rahman Hakim, Beji, pada Selasa (30/11/2021) pagi. Selain itu, Satpol PP Kota Depok juga menertibkan parkir liar.

Kasatpol PP Kota Depok Lienda Ratna Nurdianny mengatakan, pembongkaran bangunan ilegal dan penertiban parkir liar merupakan rangkaian program penataan kolong Flyover Arif Rahman Hakim.

Lienda menyebutkan, keberadaan pedagang yang menempati bangunan ilegal dan parkir liar mengganggu aktivitas masyarakat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/01/15081221/lapaknya-di-kolong-flyover-arif-rahman-hakim-dibongkar-pedagang-minta

Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke