Kedua siswa tersebut adalah Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).
Seto dan Redzuan berada di Gedung Cyber lantaran ditugaskan oleh perusahaan tempat mereka PKL.
“Kantornya tidak di sana. (Di sana) lagi maintenance. Kan bagian dari tugasnya di PKL,” ujar Ramadian saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021) siang.
Ramadian menyebutkan, tempat PKL Seto dan Redzuan merupakan perusahaan di bidang internet service provider. Ia menyebutkan, Gedung Cyber merupakan pusat semua server.
Ramadian mengatakan, kedua siswanya merupakan siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan.
Seto dan Redzuan memiliki waktu PKL yang berbeda.
"Seto ini sudah PKL di sana selama enam bulan, sedangkan Redzuan baru sekitar tiga bulan,” ujar Tarigan.
Dari data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Seto dan Redzuan merupakan tamu Gedung Cyber. Mereka tercatat berasal dari PT Abinawa.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol mengatakan, mereka berdua merupakan teknisi.
Berdasarkan foto KTP yang diterima Kompas.com, Seto merupakan warga RT 004 RW 007 Curug, Cimanggis, Depok.
Sementara itu, Redzuan tinggal di RT 005 RW 008 Mekarsari, Cimanggis.
Seto dan Redzuan disebut tewas karena menghirup terlalu banyak asap dari kebakaran.
Adapun kebakaran melanda Gedung Cyber pada Kamis (2/12/2021) siang.
Kepulan asap hitam menyelimuti Gedung Cyber. Saat kebakaran, sejumlah pekerja dari dalam gedung berhamburan keluar.
Petugas damkar menurunkan 22 unit mobil saat proses pemadaman. Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah kejadian.
Tiga orang yang tejebak dalam gedung dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.
Redzuan sebelumnya dinyatakan pingsan dalam kebakaran itu.
Dia sempat menjalani perawatan di RSUD Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tetapi nyawanya tak tertolong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/03/12304181/2-korban-tewas-dalam-kebakaran-gedung-cyber-adalah-siswa-pkl-di