Terbaru, bus transjakarta mengalami kecelakaan di kawasan Halte Puri Beta 2, Larangan, Tangerang, Senin (6/12/2021). Bus menabrak sebuah tembok, diduga sopir lupa menarik rem tangan saat meninggalkan kendaraan.
"Kalau memang laka (kecelakaan), salah sopir, mau ditindak, ya silakan. Itu kan istilahnya melalui aturan lalu lintas," kata MJK saat ditemui di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).
Namun, lanjut dia, penindakan harus dilakukan jika sopir benar-benar teledor atau lalai.
"Tapi kan perlu pembuktian dari kronologi kejadian. Itu saja yang bisa saya sampaikan," ujar MJK.
Terkait beban dan target kerja, MJK mengatakan bahwa ia tidak terlalu terbebani dengan hal itu.
"Ya kalau target tertentu sih semua perusahaan pasti ada, tapi kan itu semua sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan," kata MJK.
"Jadi sebenarnya saya pikir target dari perusahaan itu enggak memberatkan kita kok kalau kita emang serius menjalani aturannya," ucap pria yang sudah menjadi sopir bus transjakarta sejak 2010 itu.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya memaparkan, ada 502 kecelakaan yang dialami oleh bus transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.
Kecelakaan paling banyak disebabkan bus transjakarta menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88 persen dari total kecelakaan.
Kemudian, 12 persen lainnya, bus transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.
"Ini (data kecelakaan) belum termasuk yang kemarin di bulan November," kata Yana dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).
Secara umum, kata Yana, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus transjakarta trennya menurun.
Yana menggambarkan, pada Januari 2021 ada 75 kecelakaan, sedangkan pada Februari tercatat 63 kecelakaan, Maret 72 kasus, dan April 55 kasus.
Kemudian, pada Mei 2021 menurun di angka 54 kecelakaan, Juni 48 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 22 kasus, September 42 kasus, dan Oktober terjadi 27 kecelakaan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/06/18402661/bus-transjakarta-sering-kecelakaan-sopir-kalau-kami-salah-silakan