JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, atau akrab dikenal dengan nama Lulung, meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).
Hal ini dikonfirmasi oleh anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus orang dekat Lulung, Riano Ahmad.
"Betul (Haji Lulung) wafat," ujar Riano ketika dikonfirmasi, Selasa.
Lulung sebelumnya menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita, Jakarta, akibat penyakit jantung.
Asal-usul nama Lulung
Nama Haji Lulung lebih akrab di telinga dibanding nama aslinya, Abraham Lunggana. Lulung pernah menjelaskan bahwa panggilan "Lulung" bermula dari hobinya yang selalu menolong teman-temannya semasa kecil.
Menurut Lulung, sejak kecil dia terbiasa membantu teman-temannya yang terkenal air got ketika bermain bola.
"Ha-ha-ha... itu dulu waktu saya masih kecil, kan banyak teman-teman main bola. Biasa ya, namanya di kampung, bolanya pasti sering masuk got. Nah kalau masuk got, harus saya yang ambilin, kalau enggak saya nangis," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, 9 Mei 2018.
"Akhirnya dipanggil Lulung karena ya itu, banyak nulung (menolong)-lah. Dulu pas kecil begitu ha-ha-ha...," ujar Lulung.
Setelah dewasa, nama Lulung itu ditambah embel "haji".
Sedangkan nama aslinya, Abraham Lunggana, terinspirasi dari mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Menurut Lulung, sang ayah mengidolakan Abraham Lincoln sehingga Abraham dijadikan nama depannya.
Profil Lulung
Mengutip situs resmi DPR RI, Lulung lahir di Jakarta, 24 Juli 1959. Ia pernah mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum dikenal sebagai politisi, Lulung adalah seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.
Lulung juga memiliki lawfirm bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
Karier politik Lulung
Lulung mengawali karier politiknya sebagai anggota PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat.
Setelah Pemilu 2004, Lulung kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat.
Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Kemudian pada Pemilu 2012, Lulung terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Nama Lulung mulai dikenal publik karena ia kerap berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, saat itu Lulung menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap Ahok.
Lulung juga bersikeras menolak mendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Ia memilih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meski partainya, PPP kubu Djan Faridz, mendukung Ahok.
Karena pilihannya itu, Lulung pun dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Setelah dipecat, Lulung bergabung dengan PAN untuk maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Pada Oktober 2018, Lulung memutuskan mundur dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Lulung kemudian terpilih sebagai anggota DPR periode 2019-2024 dari fraksi PAN.
Namun, pada awal September 2021, Lulung memutuskan untuk kembali ke partai lamanya, yakni PPP, setelah tiga tahun bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Lulung menjelaskan bahwa tidak ada permasalahan antara dirinya dan PAN sehingga ia memutuskan kembali ke PPP.
Ia juga mengatakan sudah berbicara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas tentang keputusannya tersebut.
"Itulah saya bilang ke Pak Ketum (Zulhas), saya minta maaf, saya ceritakan diminta ulama mengurus partai saya. Ya, respons Pak Ketum, 'Kalau kamu kembali, ya baguslah'," ujar Lulung saat dihubungi Kompas.com, 7 September 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/14/11493681/profil-haji-lulung-politikus-ppp-yang-pernah-dikenal-sebagai-lawan-ahok