Sebelum jenazah disholatkan di Mesjid Jami Al Anwar, Jakarta Barat, anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, memohon maaf atas nama sang ayah.
"Saya mohon maaf jika almarhum ada salah. Mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya supaya almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ungkap Guruh di hadapan jemaah yang akan menyolatkan ayahnya.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas kebaikan kerabat dan masyarakat selama ayahnya hidup hingga menjelang hari-hari akhirnya.
"Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa dan kehadiran semuanya," kata Guruh.
Jenazah Haji Lulung kemudian disholatkan oleh ratusan jemaah, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria.
Setelahnya, jenazah dibawa ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Sebelum meninggal, Lulung mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita.
Lulung dirawat di sana terhitung sejak 24 November lalu karena mengalami serangan jantung.
Pihak rumah sakit menyebutkan bahwa Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.
"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita Isman Firdaus ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021) lalu.
Setelah dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu terus menurun. Lulung bahkan sempat mengalami serangan jantung berulang pada 2 Desember 2021.
Lulung kemudian mengalami badai irama jantung sebelum meninggal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/14/16265341/anak-haji-lulung-mohon-bukakan-pintu-maaf-untuk-almarhum-terima-kasih