Salin Artikel

Hujan Disertai Angin Kencang, Kaca Jendela SMPN 32 Kota Tangerang Pecah, Plafon Ambruk

Kepala Sekolah SMPN 32 Emmah Suhainah berujar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Kaca jendela yang pecah tepatnya berada di dua kelas di lantai tiga gedung sekolah tersebut.

Deretan kaca yang pecah merupakan kaca jendela yang menghadap ke luar gedung sekolah.

"Kena angin, angin terlalu besar dari arah barat. Jadi jendela kita yang kaca enggak kuat menahan angin. Jadi dia (sederet kaca) jebol (pecah)," papar Emmah kepada awak media, Jumat.

Kata dia, beruntungnya, tidak ada murid-murid yang berada di dua kelas tersebut saat kaca jendela pecah. Di dua kelas itu juga tidak ada satu pun karyawan sekolah.

"Alhamdulillah enggak ada anak-anak. Kalau ada anak-anak (saat) kaca melayang gitu, ya Allah...," ucapnya.

Emmah berujar, deretan kaca di kedua kelas itu pecah akibat angin kencang saat hujan. Menurut dia, peristiwa saat itu seperti hujan badai.

"Saya juga sampai ngeri di ruangan. Udah takbir aja kita," katanya.

Tak hanya itu, akibat hujan disertai angin kencang, sebagian plafon di lantai tiga SMPN 32 juga ambruk.

Emmah menyatakan, tak ada korban jiwa akibat ambruknya plafon di sekolah yang diresmikan pada 2018 itu.

"Anginnya terus naik ke plafon ya, plafon teras kelas. Jadi akhirnya plafon teras kelas ikut ambrol," ujar dia.

Pada sekitar jam yang sama, sebuah dahan pohon di Jalan Jend Ahmad Yani, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, patah.

Kabel listrik yang berada di sekitar pohon itu lantas tertimpa dahannya.

Akses Jalan Jend Ahmad Yani sempat ditutup polisi saat petugas mengevakuasi dahan pohon patah tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/17/18464311/hujan-disertai-angin-kencang-kaca-jendela-smpn-32-kota-tangerang-pecah

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke