Salin Artikel

26.600 Pohon Dipangkas, Paling Banyak di Jagakarsa dan Kebayoran Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan telah memotong 26.600 pohon yang terdapat di 10 kecamatan agar tak tumbang saat musim hujan.

Pemangkasan pohon paling banyak dilakukan di wilayah Jagakarsa dan Kebayoran Baru.

"Lokasi paling banyak pepohonan terdapat di Kecamatan Jagakarsa dan Kebayoran Baru," ujar Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Winarto dalam keterangan yang diterima Rabu (22/12/2021).

Winarto mengatakan, ada 14 tim diterjunkan untuk memeriksa kondisi pohon sebelum dilakukan pemangkasan.

"Pemeriksaan meliputi kondisi pohon yang keropos, miring hingga mati," kata Winarto.

Winarto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon saat turun hujan agar tidak menjadi korban apabila terjadi pohon tumbang.

"Antisipasinya untuk masyarakat agar tidak terkena pohon tumbang, jangan berteduh di bawah pohon rindang, apalagi cuaca ekstrem seperti sekarang ini," kata Winarto.

Sebelumnya Winarto mengatakan, terdapat 66.000 pohon yang tertanam di wilayah Jakarta Selatan. Sebanyak 26.600 di antaranya telah dipangkas.

Karakteristik pohon sebelumnya pun telah dikaji. Hal ini dilakukan agar penanganan dapat disesuaikan pada setiap pohonnya.

"Apabila hasil pemeriksaan pohon tersebut menunjukkan angka kerawanan diatas 40 persen, maka akan ditebang," kata Winarto.

Winarto menambahkan, sebanyak 26.600 yang dipangkas memiliki ukuran yang besar, ringan hingga sedang. Jenis pohon yang umumnya dipangkas itu berjenis Angsana.

"Pohon (angsana) itu tidak punya akar tunjang dan cenderung naik ke permukaan dan pertumbuhan cepat sekali. Salahnya, pohon itu awalnya bukan ditanam dari bibit tapi dari pohon yang sudah setengah jadi," ucap Winarto.

Adapun pohon tumbang umumnya banyak terjadi di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pohon itu tumbang bersamaan adanya angin puting beliung yang terjadi dua kali di wilayah Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Musibah kemarin yang paling banyak malah Kebayoran Lama. Sering ada angin puting beliung dan menumbangkan pohon," ucap Winarto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/22/16343021/26600-pohon-dipangkas-paling-banyak-di-jagakarsa-dan-kebayoran-baru

Terkini Lainnya

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke