JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan bakal menggunakan sebagian pinjaman sebesar Rp 1,2 triliun dari Bank DKI untuk pemeliharaan wahana Dunia Fantasi (Dufan).
Dalam dokumen pemaparannya pada rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/12/2021) kemarin, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali mengatakan pinjaman Rp 1,2 triliun dibagi menjadi tiga jenis kredit.
Adapun pemeliharaan wahana Dufan masuk dalam kredit pertama sebesar Rp 389 miliar dalam bentuk kredit modal kerja jangka waktu kredit satu tahun.
Selain untuk pemeliharaan wahana Dufan, uang tersebut akan digunakan untuk pemenuhan gaji karyawan, perawatan hewan di Sea World, dan pemeliharaan seluruh sarana yang ada di Ancol.
Kredit kedua yaitu kredit investasi senilai Rp 516 miliar dengan jangka waktu pengembalian uang selama sembilan tahun.
Pinjaman yang ditandatangani pada 20 Desember 2021 ini akan digunakan untuk pembayaran utang obligasi PUB II Tahap 2 seri A yang akan jatuh tempo pada Februari 2022.
Terakhir, kredit pinjaman investasi senilai Rp 334 miliar yang rencananya digunakan untuk belanja modal tahun 2022 dan 2023.
Garis besarnya, uang Rp 334 miliar ini digunakan untuk membangun sarana prasarana baru dan pemeliharaan sarana yang sudah terbangun. Namun, kredit ini ditegaskan belum dicairkan karena belum ditandatangani oleh pihak PJA dan Bank DKI.
Secara lebih rinci, Ancol menjabarkan ada 16 renovasi dan pembangunan prasarana baru yang dibangun dengan pinjaman Rp 334 miliar dan tidak ada rencana terkait pembangunan sirkuit Formula E di Ancol.
Berikut 16 sarana prasarana yang akan direnovasi atau dibangun menggunakan pinjaman dari bank DKI:
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/29/14430561/pinjaman-rp-12-triliun-yang-dipinjam-ancol-sebagian-untuk-pemeliharaan