JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus anggota Sistem Komunikasi Masyarakat (Siskommas) Pulogadung, Ade Saputra, yang mencoba menangkap pencopet di daerah Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, tetapi justru mendapat ancaman dari komplotan pencopet.
"Ya tentu (diselidiki) lah," kata Kepala Kepolisian Sektor Pulogadung AKP David Richardo, Selasa (4/1/2021).
Terpisah, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pulogadung AKP Heru mengatakan bahwa korban belum melapor ke polisi.
"Tetapi tetap kami tindak lanjuti untuk kami mengungkap pejambret yang ada di Terminal Pulogadung," ujar Heru.
Sebelumnya, Ade Saputra menceritakan kisahnya saat mencoba menangkap pencopet di daerah Terminal Pulogadung, Minggu (2/1/2022) malam.
Saat itu, Ade bersama istrinya sedang melewati Terminal Pulogadung dan kondisi jalanan macet.
"Enggak lama kemudian, istri saya melihat motor dari arah terminal, boncengan cewek sama cowok. Istri saya melihat cewek ini tasnya sudah dirogoh sama pencopet," kata Ade, Senin kemarin.
Istri Ade lantas teriak. Ade kemudian turun dari mobilnya. Ia memiting leher pencopet itu.
"Saya jatuhin, setelah itu saya teriak minta tolong sama warga sama yang di sana dengan maksud 'tolong pegangin nih pelaku'," ujar Ade.
Namun, saat Ade hendak mengeluarkan borgol dari dalam tas, warga di sekitar lokasi tidak ada yang membantunya.
"Nah saya mau keluarin borgol dari tas. Mau saya borgol tangannya, enggak ada yang bantuin," kata Ade.
Setelah itu, pencopet itu teriak minta tolong dan memanggil teman-temannya.
"Keluar semua dari terminal. Satu orang mau memukul saya, saya menghindar. Terpaksa saya lepas itu copet demi keselamatan saya," ujar Ade.
Pencopet dan rekan-rekannya itu pun kabur.
"Saya kejar, saya keluarin borgol, semua lari ke dalam (terminal). Setelah itu saya pulang sama istri," kata Ade.
Ade mengatakan, pencopet itu berperawakan tinggi dan besar. Usia sekitar 40 tahun.
"Tampang preman semua teman-temannya," ujar Ade.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/04/18511761/polisi-selidiki-kasus-anggota-siskommas-yang-nyaris-dipukul-saat-coba