Salin Artikel

Mal PTC Dulu Jadi Favorit Kini Mati Suri, Pengelola Bingung, Penjual Kurangi Dagangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Mal Pulogadung Trade Center (PTC), Cakung, Jakarta Timur, mati suri. Kios-kios di mal empat lantai itu banyak yang ditutup dan disewakan.

Hanya segilintir orang yang lalu lalang saat Kompas.com berkunjung ke mal yang terletak di Jalan Raya Bekasi itu, Rabu (5/1/2022) siang.

Pengelola PTC pun kebingungan dengan keadaan seperti ini.

"Karena kami juga bingung. Perubahan kan juga dari (pemerintah) pusat kan belum bisa, karena kami nunggu Covid-19 kan masih belum jelas," tutur staf promosi PTC Zainal saat ditemui di kantornya.

Saat ini, pengelola hanya bisa menjalankan operasional mal.

"Kami jalanin aja yang udah ada," ujar Zainal.

Zainal tidak menampik kalau kondisi perekonomian mal memang sudah hancur.

"Yang pasti sih hancur ya pasti pahamlah semuanya. Bisa dilihat sendirilah di lapangan," ucap Zainal.

Sementara itu, salah satu penjual, Zakaria (40), harus mengurangi dagangannya akibat mal yang sepi.

"Tadinya banyak (dagang) camilan, sekarang dagang begini aja apa adanya," ujar Zakaria.

Sudah sepi sebelum pandemi

Hidayat (31), seorang operator karaoke koin, mengatakan, mal sudah sepi sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Sebelum corona, tahun 2018 deh udah banyak (kios) yang tutup. Kalau tambah parahnya karena corona," ujar Hidayat.

Tentu saja, sepinya mal berdampak terhadap jumlah pengunjung tempat karaoke koin yang dijaga Hidayat.

Belum lagi pembatasan pengunjung yang diterapkan pemerintah selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat jumlah pengunjung turun drastis.

"Pokoknya menurun penjualannya. Turunnya drastis banget, paling rata-rata 10 orang masuk (ke karaoke per hari)," kata Hidayat.

Sebelum pandemi, tutur Hidayat, jumlah pengunjung karaoke koin bisa mencapai 70 hingga 80 orang per hari.

"Sekarang kan dibatasi juga, yang masuk ke dalam cuma 25 orang. Dulu mah enggak ada batasnya, satu ruangan bisa lima orang, sekarang kan cuma dua hingga tiga orang," ujar Hidayat.

Namun, yang Hidayat bisa lakukan saat ini adalah menjalankan pekerjannya.

"Pokoknya mah jalanin ajalah. Entah ke depannya gimana, kita kan enggak tahu," kata Hidayat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/10/17300081/mal-ptc-dulu-jadi-favorit-kini-mati-suri-pengelola-bingung-penjual

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke