Dia kemudian menyinggung mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang mungkin saja dipertimbangkan oleh PDI-P untuk maju di Pilkada DKI 2024 karena keberhasilannya memimpin Banyuwangi.
"Tentunya akan kami cari yang terbaik, yang paling cocok untuk Jakarta. Banyak, misalnya contoh kayak dulu mantan Bupati Banyuwangi, itu dia berhasil di Banyuwangi," kata Gembong di Kantor DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Gembong menuturkan, nantinya partai akan melakukan evaluasi kepada kader-kader yang berhasil selama menjabat sebagai kepala daerah.
Hasil evaluasi itu akan menjadi pertimbangan untuk menentukan sosok yang paling tepat diusung pada Pilkada DKI Jakarta.
"Karena pertarungan di Jakarta beda dengan daerah lain. Karena jakarta punya kekhususan, karena itu partai akan melakukan seleksi yang lebih ketat dari daerah lain," ujar Gembong.
Selain Azwar, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga masuk bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDI-P.
Menurut Gembong, nama Ahok sudah masuk dalam pembicaraan internal partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
"Perbincangan di internal ada (nama Ahok), tapi soal nama yang menetapkan Ketua Umum DPP Partai," ungkapnya.
Kendati demikian, Gembong menegaskan PDI-P belum menentapkan nama bakal calon akan maju di Pilkada DKI Jakarta.
PDI-P DKI Jakarta, lanjut dia, akan memberikan masukan-masukan terkait masalah Ibu Kota untuk dijadikan acuan penentuan bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"DPD akan berikan catatan kritis kepada DPP untuk bisa menetapkan orang yang cocok di Jakarta," ujar Gembong.
"Untuk bisa mengatasi persoalan di Jakarta, untuk bisa melakukan eksekusi yang cepat terhadap persoalan Jakarta," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/12/15561501/ditanya-soal-cagub-dki-ketua-fraksi-pdi-p-dprd-singgung-keberhasilan