Salin Artikel

Street Race di Ancol Digelar Hari Ini Mulai Pukul 07.00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang lomba jalanan legal alias street race yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya di Ancol, Jakarta Utara,  dihelat pada hari ini, Minggu (16/1/2022).

Rencananya, acara tersebut akan digelar mulai pukul 07.00 WIB-15.00 WIB.

Kegiatan street race di Ancol ini setidaknya akan diikuti oleh sekitar 350 joki atau peserta.

Warga diizinkan untuk menonton langsung balapan yang digelar di Jalan Inspeksi Ancol, tepat di pinggir Kali Ancol dan seberang Jalan RE Martadinata, itu.

Rencananya, acara tersebut akan digelar mulai pukul 07.00 WIB-15.00 WIB.

Bagi warga yang hendak menonton langsung, maka diwajibkan untuk membeli tiket masuk Ancol terlebih dahulu.

Sebab, setiap penonton yang ingin menyaksikan ajang tersebut harus memasuki kawasan Ancol terlebih dahulu sehingga wajib membeli tiket.

Tiket untuk satu penonton sama dengan tiket pengunjung Pintu Gerbang Ancol, yakni Rp 25.000, belum termasuk kendaraan.

Adapun harga tiket mobil yakni Rp 25.000, sedangkan harga tiket motor Rp 15.000.

Kegiatan tersebut sudah menjadi pembahasan khusus oleh kepolisian sejak akhir tahun 2021.

Polda Metro Jaya hendak menggandeng para pebalap agar tidak terus menerus melakukan balapan liar.

Pasalnya, balapan liar kerap membuat warga di DKI Jakarta dan sekitarnya resah.

Dicetus Kapolda Metro Jaya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan, masih banyak pelaku balap liar yang kerap membuat resah masyarakat, khususnya para pengguna jalan.

"Anak-anak kita ini yang suka aneh-aneh, jalan raya dipakai balapan sehingga mengganggu orang lain. Membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, 30 November 2021.

Untuk itu, kata Fadil, dia berencana mencari trek khusus dan mengadakan ajang balapan resmi bagi para pelaku balap liar yang kerap beraksi di jalan raya.

Fadil juga bakal membina para pelaku balap liar agar tidak lagi meresahkan masyarakat dan para pengguna di jalan raya.

"Saya sudah dapat banyak masukan dari masyarakat, 'Pak Kapolda tolong ini balap liar malam hari dibina'," kata Fadil.

"Jadi (pelaku) balap liar itu akan saya fasilitasi bukan dimusuhi. Bukan ditangkap, tetapi akan saya fasilitasi dia," imbuh dia.

Sejumlah lokasi balap jadi pilihan

Berawal dari wacana itu, Polda Metro Jaya mulai menyeriusi untuk menggelar street race.

Pertengahan Desember 2021, Polda Metro Jaya mulai memetakan sejumlah jalan yang dapat digunakan sebagai arena balapan bagi pelaku balap liar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Sudah, ada banyak. Salah satunya di Kemayoran, di Ancol, ada juga di BSD, kemudian di PIK 2, ada beberapa lokasilah," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, 17 Desember 2021.

Menurut Sambodo, penentuan lokasi tersebut nantinya akan disesuaikan dengan konsep yang dibahas bersama pihak-pihak terkait.

Sambodo menyebutkan, kepolisian bakal melibatkan kelompok pebalap liar, komunitas otomotif, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau misalnya drag race, berarti kan kami mesti cari lintasan yang lurus. Kalau ternyata ada road race, berarti kan kami harus cari juga," kata Sambodo.

"Bisa saja nanti kemudian konsepnya berkembang menjadi semacam kayak lomba dan auto bazar gitu," sambung dia.

Masalah yang tak kunjung selesai

Dalam kesempatan yang berbeda, Fadil mengatakan bahwa fenomena aksi balap liar di Jakarta sudah dia temukan sejak 21 tahun silam.

Kala itu, Fadil yang masih menjabat sebagai Kapolsek Tanah Abang sudah direpotkan dengan balap liar di wilayah kerjanya.

"Saya jadi Kapolsek Tanah tahun 2000, jadi 21 tahun lalu. Setiap malam minggu Jalan Asia Afrika, dan Gerbang Pemuda saya dibuat pusing," ujarnya, 22 Desember 2021.

Menurut Fadil, kegiatan yang merugikan masyarakat itu rutin digelar setiap akhir pekan, mulai pukul 01.00 WIB dini hari hingga pukul 05.00 WIB.

Para pelakunya seolah tak jera dan tetap nekat menggelar kembali kegiatan tersebut, meski sudah berkali-kali ditindak polisi.

"Saya bertanya ke hati saya, ini permasalahan balapan tak kunjung selesai. Dari saya pangkat letnan dua (hingga menjadi jenderal bintang dua)," kata Fadil.

Fadil kemudian mencoba mencari penyebab para pemuda kerap menggelar balap liar di sembarang tempat. Dari situ, dia merasa bahwa para pembalap liar justru membutuhkan wadah dan dukungan untuk menyalurkan hobi tersebut.

Dengan begitu, para pebalap itu bisa menunjukkan bakat dan kemampuannya tanpa harus membuat resah, bahkan membahayakan para pengguna jalan.

"Anak-anak muda perlu ruang ekspresi dan ruang energi. Energi anak-anak milenial, Gen Z, ini power-nya besar, kalau enggak disalurkan akan tumpah ke mana-mana," tutur Fadil.

Atas dasar itu, Fadil yang kini menduduki posisi tertinggi di Polda Metro Jaya berusaha untuk menyalurkan bakat dan kemampuan para pelaku balap liar tersebut.

Hal itu dilakukan dengan menyediakan fasilitas sirkuit yang bisa digunakan untuk berlatih adu kecepatan secara resmi oleh pelaku balap liar.

Hingga akhirnya, Polda Metro Jaya memilih kawasan Ancol sebagai lokasi street race yang diselenggarakan pada hari ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/16/06021091/street-race-di-ancol-digelar-hari-ini-mulai-pukul-0700-wib

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke