JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta merilis angka kemiskinan di DKI Jakarta yang turun 0,05 persen menjadi 4,67 persen pada September 2021 dari 4,72 persen pada Maret 2021.
Penurunan angka kemiskinan tersebut terjadi untuk pertama kalinya sejak Pandemi Covid-19 melanda Ibu Kota.
"Jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 498,29 ribu atau berkurang 3,63 ribu orang dibandingkan periode sebelumnya," dilansir dari situs resmi BPS Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Pada awal pandemi Covid-19, terjadi lonjakan angka kemiskinan di Jakarta, dari sebelumnya sebesar 3,42 persen pada September 2019 menjadi 4,53 persen pada Maret 2020.
Sejak saat itu, angka kemiskinan Jakarta konsisten naik menjadi 4,69 persen pada September 2020 dan 4,72 persen pada Maret 2021.
Penurunan angka kemiskinan yang terjadi kali ini dinilai sebagai pertanda perbaikan ekonomi.
"Pada periode ini, ekonomi tumbuh 2,43 persen, kumulatif inflasi 0,22 persen dan pengangguran berkurang 133 ribu orang," tulis BPS.
Harga bahan makanan diketahui mengalami deflasi sebesar -1,28 persen.
Tingkat deflasi yang tinggi disebut sangat meringankan beban pengeluaran warga, khususnya pada kelompok masyarakat miskin.
"Di sisi lain, kucuran berbagai jenis bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi pada akhirnya berkontribusi dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat miskin," tulis BPS.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/18/13051691/angka-kemiskinan-di-jakarta-turun-untuk-pertama-kalinya-sejak-pandemi