Salin Artikel

Kembali Telan Korban, Awas Jangan Terobos Palang Pelintasan Kereta Api

DEPOK, KOMPAS.com - Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) tertabrak KRL di pelintasan rel Stasiun Pondok Cina, Kamis (20/1/2022) siang kemarin.

Korban berinisial BMS tertabrak KRL hingga terseret sejauh 25 meter sampai peron stasiun.

"Korban tertabrak kereta commuter line 1676 jurusan Jakarta-Bogor kemudian korban terseret sekira 25 meter hingga di depan peron stasiun Pondok Cina," kata Kapolsek Beji Kompol Agus Khaeron saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).

Berkaitan dengan itu, KAI Commuter mengimbau masyarakat agar tidak menyebrang pelintasan kereta api saat palang pintu telah tertutup.

Hal itu disampaikan agar kecelakaan yang menewaskan pejalan kaki dari mahasiswi UI akibat kelalaiannya melintasi palang pintu kereta yang telah tertutup, tak terulang.

"Mengimbau kepada seluruh pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintas di pintu pelintasan kereta api untuk memperhatikan palang pintu, rambu, ataupun suara yang mengisyaratkan bahwa kereta akan segera melintas," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).

Lanjut, Anne, hal ini juga sesuai Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 124 yang mengatur bahwa pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

"Bila pintu pelintasan telah tertutup, mohon untuk bersabar menunggu kereta melintas dan pintu kembali terbuka sebelum melanjutkan perjalanan," kata Anne mewanti-wanti.

KAI Commuter dan PT KAI, lanjut Anne, juga rutin melakukan sosialisasi di pintu-pintu pelintasan untuk mengimbau pengguna jalan raya untuk tetap waspada.

"Kepada seluruh pengguna jalan raya agar tetap waspada saat melintas pelintasan kereta api, dan mendahulukan perjalanan kereta," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api, Mulyadi membeberkan kronologi mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial BMS tertabrak KRL di pelintasan rel Stasiun Pondok Cina.

Pada saat kejadian, Mulyadi sedang bergantian jaga dengan petugas lain.

Ia menuturkan, ketika korban hendak menyeberang, sempat ditahan oleh pejalan kaki lain.

Namun, BMS masih lanjut menyeberang. Mulyadi menduga korban memakai headset di telinga karena tak mendengar suara peluit dan seruan dari petugas agar tidak menyeberang.

"Jadi alarm sudah bunyi, pintu sudah ketutup yang lain sudah pada berhenti," ungkap Mulyadi, Kamis (20/1/2022).

"Cuma yang kena satu orang. Sempat ditahan sama orang penyeberang lain. Saya juga enggak tahu dia buru-buru atau gimana, atau lagi pakai headset enggak dengar," lanjutnya.

Namun, lagi-lagi korban juga sudah diperingatkan melalui peluit dan teriakan tetap saja mengabaikan.

Hingga akhirnya korban tertabrak kereta dan terseret sampai peron Stasiun Pondok Cina.

"Kan sudah ngasih tahu, cuma pejalan kakinya saja enggak dengar atau enggak tahu. Dia tidak memperhatikan terus, teriakin awas ada kereta dari utara. Pas dia udah mendekat, ya sudah," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/21/09422801/kembali-telan-korban-awas-jangan-terobos-palang-pelintasan-kereta-api

Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke