JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran Formula E di Ancol tersisa 4 bulan lagi. Namun hingga kini pembangunan sirkuit untuk balapan jet darat bertenaga listrik itu tak kunjung dimulai. Padahal masih banyak bagian sirkuit yang berupa tanah lumpur.
Terbaru, tender proyek pembangunan lintasan balap Formula E di Ancol, Jakarta Utara, tertulis gagal terlaksana.
Pengumuman tersebut diunggah oleh Jakpro dalam situs http://eproc.jakarta-propertindo.com yang dikutip Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Saat diminta konfirmasi terkait gagalnya tender proyek berjudul "Jasa rancang bangun proyek pembangunan lintasan balap Formula E" tersebut, Direktur Jakpro Gunung Kartiko malah bertanya balik kepada wartawan.
"Di situ tertulis apa?" kata Gunung yang juga bertindak sebagai Managing Director Formula E.
Awak media kemudian memperjelas bahwa tertulis kata "gagal" di dekat tulisan tender proyek.
"Jasa Rancang Bangun Proyek Pembangunan Lintasan Balap Formula E (GAGAL)," tulis judul proyek.
Gunung pun menimpali singkat, "ya sudah".
Bantah tender gagal
Menanggapi gagalnya tender tersebut, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto membantah. Ia mengatakan tender yang dilakukan untuk pembangunan sirkuit Formula E bukan gagal. Dia mengatakan, tender tersebut diulang.
"Bukan gagal, tapi retender. Hari ini sudah proses lagi, secepatnya selesai," kata Widi melalui pesan singkat, Selasa (25/1/2022).
Ada Namun, Widi tidak menjelaskan alasan tender ulang harus dilaksanakan. Dia meminta awak media menanyakan penjelasan detailnya kepada Managing Director Formula E Gunung Kartiko.
"Detailnya tanya Pak Gunung sebagai Managing Director," ujar dia.
Widi mengatakan, tender ulang akan dilakukan lebih cepat.
"Insya Allah segera karena proses retender jadi lebih cepat," ucap dia.
Widi pun memastikan, tender ulang pembangunan sirkuit tidak akan mengganggu jadwal Formula E. Dia mengatakan, persiapan dan pelaksanaan ajang internasional balap mobil elektrik tersebut masih sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
"Tidak mengganggu jadwal keseluruhan," kata Widi, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (25/1/2022).
Belum dapat sponsor
Namun kendala pelaksanaan Formula E tak hanya pada gagalnya tender pembangunan sirkuit. Rupanya dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gunung juga mengungkapkan kendala lainnya ihwal pelaksanaan Formula E.
Hingga kini, kata Gunung, belum ada satupun sponsor yang resmi bergabung dalam pendanaan Formula E.
Gunung mengaku ada sponsor yang tertarik, tetapi baru sekadar menyampaikan pernyataan lisan yang tidak bisa dipublikasikan.
"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking, yang berminat (ada), walaupun belum bisa kita declare di sini karena belum hitam di atas putih," tutur Gunung.
Belum ada sponsor barang tentu menjadi masalah dalam penyelenggaraan Formula E. Pasalnya, pembiayaan pembuatan lintasan sirkuit saja sudah membutuhkan anggaran Rp 50 miliar.
Untuk melanjutkan pembangunan lintasan itu, Gunung mengatakan akan mengambil dana talangan dari dana korporasi milik PT Jakpro.
Dia mengaku, Jakpro memiliki anggaran tunai untuk melanjutkan program pembangunan yang saat ini sedang dilakukan lelang untuk pengerjaannya.
Diminta terbuka
Menyikapi ketidakjelasan pembangunan sirkuit Formula E, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) Michael Sianipar meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbuka soal gagalnya lelang proyek pembangunan.
Michael mengatakan, bila Pemprov DKI Jakarta tidak mampu menggelar ajang balap mobil listrik tersebut, pihak Pemprov sebaiknya segera angkat tangan.
"Kami dari PSI menunggu penjelasan. Kami berharap Pemerintah DKI Jakarta terbuka. Kalau tidak mampu bilang, jangan dipaksa, nanti sirkuitnya jeblos. Tambah molor, tambah panik, pasti berantakan," ujar Michael dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022).
Michael menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara yang memilih untuk bungkam ketika ditanyai soal progress Formula E.
Padahal, ajang balap mobil listrik bertaraf internasional tersebut rencananya akan dihelat 4 Juni 2022 mendatang.
"Soal gagal lelang, Pihak Gubernur Anies dan Jakpro tidak berani bicara secara terbuka apa sebabnya. Semua lempar-lemparan. Ini kan bikin publik makin bingung, kami saja yang tiap hari mengawasi bingung. Balapan lepas tangan bahaya. Artinya, banyak yang tidak clear," kata Michael.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/26/05300021/nasib-formula-e-kian-dipertanyakan-lahan-sirkuit-masih-berlumpur-ditambah