Salin Artikel

Video Viral Pemain Sepakbola di Muara Angke Disebut Rusak Bangunan, Ini Kronologinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusakan bangunan oleh sejumlah warga yang sedang bermain sepak bola di Muara Angke diawali dengan adanya lemparan batu dari orang mabuk ke arah mereka. Video kejadian itu kemudian viral di media sosial.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, pada Selasa (25/1/2022) malam, sejumlah warga bermain bola di Lapangan Ingub Muara Angke.

Namun, tiba-tiba ada lemparan batu yang masuk ke lapangan.

"Dari situ warga yang main bola mencari tahu ternyata sumber lemparan itu dari WC umum di sebelah lapangan. Di WC umum itu ada seorang warga bernama Udin yang sedang mengonsumsi anggur," ujar Putu.

Pelaku kemudian didatangi warga yang sedang bermain bola itu sehingga terjadi keributan.

Mereka mengamankan penjaga WC tersebut dan membawanya ke Polsubsektor Muara Angke.

Selain membawa penjaga WC itu, kata dia, ada beberapa barang yang dibawa warga, termasuk minuman keras.

Sementara itu, dalam video juga tampak warga yang sedang bermain bola itu melakukan perusakan dengan mencopoti asbes bangunan.

Putu mengatakan, bangunan tersebut adalah WC umum yang telah disepakati akan diperbaiki dalam mediasi yang dilakukan.

"Yang dirusak adalah WC umum, kesepakatan tadi akan diperbaiki," kata dia.

Kemudian, penjaga WC juga diketahui telah membuat surat pernyataan bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Selain itu, para pihak yang berkonflik juga sudah saling memaafkan.

"Namun, setelah pelaksanaan mediasi, kami menemukan akar masalah. Jadi bahwa fasilitas lapangan bola Muara Angke ini dirasa belum sempurna di bagian jalan penyekat sehingga bola sering nyasar ke permukiman warga atau ke tempat fasilitas umum, jadi kadang kala ada yang merasa terganggu," tutur Putu.

Usai mediasi, pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Utara untuk melakukan penyempurnaan yang dibutuhkan tersebut.

Menurut Putu, permasalahan tersebut merupakan masalah lokal sehingga penyelesaiannya dilakukan dengan musyawarah.

Mediasi pun telah dilakukan antarwarga yang berkonflik.

"Jadi ada yang membuat komitmen, ada yang melakukan perbaikan, dan memfasilitasi untuk jalan lapangan agar warga yang bermukim dan berlatih sama-sama tidak terganggu," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan orang-orang berseragam sepak bola tengah mencopoti dan merusak asbes bangunan viral di media sosial.

Peristiwa dalam video yang diunggah di akun Instagram @jakut.info tersebut diketahui terjadi di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (25/1/2022) malam.

Orang-orang yang tengah bermain sepak bola tampak naik ke atas tembok Lapangan Ingub Muara Angke.

Mereka terlihat mencopoti asbes bangunan yang berada di belakang lapangan.

"Diduga ada pelemparan batu ke lapangan sehingga memicu pemain bola merusak rumah di sekitar Lapangan Ingub Muara Angke," demikian keterangan video yang diunggah.

Saat dikonfirmasi, Pengelola Lapangan Terbuka Ingub Muara Angke Naufal mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB saat sesi terakhir pertandingan.

Saat itu ada orang di luar lapangan yang melempar batu ke dalam area lapangan.

"Yang main warga sini, yang melempar dari luar, tidak tinggal di sini, nongkrong saja," kata Naufal, Rabu (26/1/2022).

Naufal mengatakan, batu yang dilempar ke arah lapangan cukup besar. Beruntung, kata dia, batu tersebut tidak mengenai para pemain sepak bola.

"Para pemain ini mungkin emosi dilempari batu, langsung disamperin orangnya, tapi orangnya yang melempar itu ternyata katanya lagi kondisi mabuk," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/27/08484611/video-viral-pemain-sepakbola-di-muara-angke-disebut-rusak-bangunan-ini

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke