Laju Penularan Omicron Signifikan, Anies Minta Masyarakat Berhati-hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus Corona varian Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terdapat 15.825 kasus baru, pada Minggu (6/2/2022).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, laju penularan varian Omicron sangat signifikan. Namun, tingkat keparahan kasus atau fatalitas tidak tinggi.

"Memang jumlah kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron peningkatannya sangat signifikan. Di sisi lain, tingkat keparahannya tidak tinggi, kita tetap harus berhati-hati," ucap Anies, dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Anies menuturkan, tingkat infeksi yang parah biasanya terjadi pada orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Menurut Anies, secara umum varian Omicron tidak menyebabkan gejala berat. Kendati demikian harus disadari bahwa lansia dan penderita penyakit penyerta juga hidup di tengah penyebaran Covid-19.

"Semua kasus yang (bergejala) berat itu adalah orang-orang yang secara usia sudah lanjut dan otomatis karena usia lanjut dia ada komorbid, dan ada lagi sebagian belum divaksin," kata Anies.

Untuk itu, Anies mengajak agar warga yang lebih muda memperketat protokol kesehatan. Selain itu, ia meminta lansia segera menerima vaksinasi Covid-19.

Data 6 Februari 2022, vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah terlaksana sebanyak 12,1 juta, dosis kedua 10 juta dan dosis ketiga atau booster sebanyak 796.328 penyuntikan.

Sedangkan angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta hampir menyentuh satu juta kasus, tepatnya di angka 980.970 kasus per tanggal 6 Februari 2022.

Kemudian, pemerintah mencatat ada 67.219 kasus aktif, mengalami peningkatan sebanyak 7.412 dibandingkan hari sebelumnya.

Kasus sembuh juga bertambah sebanyak 8.386, kini tercatat pasien sembuh Covid-19 di angka 899.957 kasus.

Selanjutnya, pasien yang meninggal bertambah 27 orang. Total kasus kematian akibat Covid-19 di Jakarta kini 13.794 jiwa.